Canggung, ini yang mereka semua rasakan, Aldo duduk ditengah diapit Sella dan anaknya Indira
Maya dan Bella duduk berhadapan dengan mereka.
"Aku minta penjelasan Do! maksud kamu bagaimana?! pulang-pulang bawa wanita ?!"
"Sebentar lagi juga kamu akan tahu !" jawab Sella melipat tangannya didada
Mobil Widya tiba , dia bergegas masuk,
"Aldo ! ini apa-apaan!?"
"Ma, duduk dulu" kata Aldo dengan intonasi lemah
"Kamu gila?!" tanya Widya
"Ma, mama akan tahu setelah ini" jawab Sella
"Mama?! siapa kamu memanggil saya mama?!" Sella tertunduk kesal
"Eyang, aku cucu eyang Indira" kata Indira berusaha duduk didekat Widya
Widya kembali mengerutkan dahinya, karena takut dia berpindah ke samping Bella
"Jadi bagaimana?!" tanya Widya
"Ada orang yang akan datang, kita tunggu sebentar lagi"
"Bella sudah makan? makan dulu ya nak" kata Widya penuh kasih sayang
Bella menggeleng, tatapannya masih pada Indira, tidak suka Indira duduk disamping ayahnya
"Selamat sore semua" sapa seorang wanita berjalan masuk
"Maaf jika saya terlambat, perkenalkan saya Lisa teman Sella"
"Lisa?" cicit Maya pelan tapi Lisa tidak menghiraukannya
"Ini siapa lagi Do?! wanita yang mau kamu nikahi juga?!" bentak Widya
"Oh tidak tante, saya hanya ingin memberi kesaksian tentang apa yang sebenarnya terjadi 13 tahun lalu"
"Kami sudah tidak butuh itu!" kata Widya
"Tante harus tahu kebenarannya, malam itu saya memang memasukan obat tidur ke gelas teman saya, dan teman saya itu Sella" Lisa menunjuk Sella
Widya kaget, apalagi Maya, dia langsung berdiri
"Lisa ! jangan berbohong kamu!"
"Oh jadi wanita ini yang mengaku teman saya?"
"Lisa ! katakan yang sejujurnya!" bentak Maya
"Saya tidak mengenal anda! dan Sella wanita yang menjadi korban Aldo malam itu"
Widya menatap Maya menuntut penjelasan, begitu juga dengan Aldo
"Do ! kamu percaya dengan wanita ini?!" tanya Maya tapi Aldo hanya diam, dia juga tidak tahu
Sella kemudian menyibak rambutnya ke samping, memperlihatkan jelas tatto bunga yang Aldo pernah lihat dulu
"Ka-kamu !" tunjuk Maya pada Sella
"Ini buktinya, kamu lihat sendiri kan?" tanya Sella pada Aldo yang hanya menghela napas berkali-kali
"Aku selama 13 tahun ini hidup banting tulang untuk Indira, aku tidak minta apa, cukup kamu nafkahi Indira, dia anak kandungmu" kata Sella yang sudah terisak
"Jangan Sel, Aldo harus menikahimu! apa kamu mau terus dikatakan wanita yang punya anak diluar nikah?!" kata Lisa
"Gila kalian! jelas-jelas wanita itu aku!" kata Maya
"Kita tes DNA saja bagaimana?" tawar Lisa
Widya dan Aldo diam seribu bahasa, waktu itu memang mereka langsung percaya pada Maya, tanpa curiga sedikit pun, tidak ada tes DNA antara Aldo dan Bella karena mereka sudah percaya pada apa yang dikatakan Maya
"Ayo kita tes ! siapa anak Aldo sebenarnya!" kata Maya tak gentar
Mereka menentukan dimana mereka akan melakukan tes DNA itu, Lisa pamit pulang karena tugasnya sudah selesai.
"Kalian tidak pulang?!" tanya Widya tidak senang masih melihat mereka disana
"Kami tidak punya tempat tinggal disini" kata Sella
"Saya pesankan hotel"
"Kami tinggal disini saja , lagipula tak lama lagi Aldo akan menikahi saya" jawab Sella tidak tahu malu
Maya berdiri, menggandeng putrinya dan naik keatas.
"May ! Maya " Aldo berusaha mengejar
"Do! jelaskan sama mama ini kenapa? kamu pulang dari Vietnam kenapa malah membawa mereka?!"
"Aku bertemu Lisa dibandara, aku akhirnya menceritakan bahwa aku sudah menemukan Sella, dan Lisa kaget, dia berkata dia baru mendapat kontak Sella lagi dan berkata jika Sella masih bekerja di Vietnam dengan anaknya , dia memberiku alamat Sella dan ya seperti inilah ma"
"Kamu percaya pada Lisa?"
"Hanya dia yang aku kenal ma, dan wanita itu temannya, tidak mungkin dia berbohong, tapi ..
"Lalu Maya bagaimana? setelah kalian melewati berbagai rintangan lika-liku ini?"
"Tapi Aldo tetap harus bertanggung jawab pada kami" kata Sella
"Kalian bisa tidur dikamar bawah, disamping ruang TV itu" kata Aldo kemudian naik ke kamar mencari Maya
Tentu Sella dan Indira sangat bahagia bisa tinggal dirumah sebesar ini, Widya pulang kerumah, tidak mau lama-lama melihat wajah mereka, muak rasanya.
*
"Ma, jadi Bella bukan anak papa?" tanya Bella lirih
"Bella anak papa sayang, ini hanya salah paham" jawab Maya sambil mengelus wajah Bella
"May" Aldo masuk dan duduk dikasur
"Bella ke kamar dulu ya, papa mau bicara dengan mama"
Bella mengangguk dan meninggalkan mereka,
"Aku kecewa denganmu, setidak percayanya kah kamu padaku? sampai kamu percaya pada orang lain?!"
"Aku percaya padamu, tapi Lisa dia , untuk apa dia berbohong?"
"Lisa itu temanku Do! dia benar temanku yang membantumu menghancurkan hidupku 13 tahun lalu ! dan kamu percaya wanita ular itu?!"
"May, tenang, apapun yang terjadi , cintaku tidak akan berubah"
"Kamu yakin?bukannya kamu mengatakan akan menikahi wanita itu jika sudah kamu temukan?" tanya Maya menahan airmatanya
"May, tapi aku tetap percaya jika itu pasti kamu"
"Bohong Do, jika kamu percaya kamu tidak akan membawa wanita itu kemari, aku akan tidur dikamar Bella sampai hasil tes DNA keluar"
"Dan satu lagi, aku sudah pernah mengatakannya padamukan? ceraikan aku jika kamu mau menikah lagi! aku tidak sudi dimadu!"
"May ! siapa yang akan cerai?! sampai kapan pun itu tak akan pernah terjadi!"
Maya tidak peduli dia keluar dan menutup pintu dengan keras, Aldo memukul kaca rias Maya hingga pecah, dia kesal, dia baru bahagia, cobaan apa lagi ini sekarang?
...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
Roman d'amourBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-