Accident

256 39 14
                                    

Semenjak kejadian dikolam renang itu Bella sedikit menjauh dari Aldo, Sella dan Indira , dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi.

Bella sedang duduk santai di sofa, ditemani brownies dan susu coklat,

Indira datang dan langsung meminum susunya tanpa ijin

"Dir, itukan punya ku, kenapa kamu minum?"

"Pelit sekali! Tinggal buat aja lagi sana!"

"Dir, tapi setidaknya bilang dulu"

"Berisik kamu!"

Indira juga mengambil sepotong brownies dan berkeliling menuju pajangan kaca disampingnya.

Mata Indira tertuju pada bingkai foto berisi Aldo, Widya dan Tirtaraguna , itu satu satunya foto kenangan yang Aldo miliki.

Karena penasaran Indira ingin menggapainya, dia menginjak meja dan berusah mengambilnya, tapi karena ada jarak diantara meja dan pajangan itu membuat tangan Indira tidak sampai

"Dir! Jangan itu punya papa!"

"Aku cuma mau lihat!"

Indira kembali menjulurkan tangannya dan dia hampir meraihnya tapi sayang dia menginjak meja terlalu tepi , dia terjatuh bersamaan dengan pecahnya foto itu.

Maya dan Aldo berlari menuju suara ricuh itu,

"Bella kenapa sayang?" Tanya Maya melihat Bella berdiri sedangkan Indira tersungkur bersama pecahaan beling.

"Tadi Indira -

"Indira!" Teriak Sella dari jauh

"Kenapa Dir? Bella lagi ya?!"

"Iya ma, padahal aku cuma mau lihat foto itu tapi Bella mendorongku sampai jatuh, kakiku terluka"

"Do! Lihatkan kelakuan anak tirimu ini! Makin hari makin kurang ajar!"

"Bella! Jawab papa! Kamu melakukan ini?!"

"Tidak pa, Bella tidak mendorong Indira"

"Bella! Papa tidak pernah mengajarkan Bella berbohong!"

"Aldo! Aku yakin Bella tidak seperti itu!"

"Lalu kenapa Indira bisa jatuh dan kakinya berdarah?!" Tanya Aldo

"Papa gendong ke kamar" Aldo menggendong Indira melewati Maya dan Bella yang masih mematung.

*

Mata Bella sudah sembab, airmatanya hampir habis,

"Sudah Bel, mau sampai kapan kamu menangis terus?"

"Bella benar tidak melakukan itu"

"Mama yakin kejadian dikolam dan kejadian tadi pasti Indira sengaja"

"Ma, hati Bella sedih papa sudah mulai berubah"

"Bella mau kembali kerumah opa saja?"

Bella menggeleng,

"Bella masih mau tinggal sama papa"

Maya juga tahu jika dia memilih menyerah, maka putrinya sekali lagi akan kehilangan sosok ayah.

*
Aldo masuk ke kamar, mengingat kembali kejadian dirumah ini , kepalanya ingin pecah, bukan masalah uang dia tidak segera membeli rumah baru, tapi karena Indira terlalu pemilih, belum ada rumah yang cocok untuknya.

Maya keluar dari toilet dengan balutan handuk dikepala, menatap kesal suaminya.

"May" Aldo berjalan ke meja rias , mengambil hairdryer membantu Maya mengeringkan rambut.

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang