Aldo masih rajin menjalani hipnoterapinya, tapi semenjak kejadian tidak mengenakan dimana Maya ingin dibawa kabur membuat Widya yang menemani Aldo sekarang.
"Ingat May, jangan keluar rumah , jika ingin keluar tunggu aku pulang" pesan sang suami yang hanya dijawab anggukan malas dari Maya,
Sekarang Maya sudah tidak bisa sebebas dulu, Aldo takut orang-orang itu akan mencari dan berusaha mengambil paksa istrinya.
"Cepat nanti kita terlambat Do!" teriak Widya yang sudah disamping mobil
"Ma, apa mama tahu orang tua Maya?" tanya Aldo yang sedang menyetir
"Tidak Do, kata nenek Sari kedua orang tua Maya sudah meninggal sejak dia bayi"
"Berarti orang-orang itu salah memang mengenali, tapi wanita tua itu terlihat sangat merindukan putrinya, dia bahkan tidak mau melepaskan Maya sampai aku emngancam akan lapor polisi"
"Apa hari ini kita akan bertemu dengan mereka? sudah 2 kali mama menemanimu tapi belum pernah bertemu mereka"
"Lebih baik begitu ma, tidak perlu bertemu mereka, sudah salah mengenali orang, mengotot pula"
Mobil Aldo sudah terparkir rapi , Widya turun bersama Aldo
Begitu ingin memasuki ruang terapi , wanita tua itu menarik tangan Aldo
"Nak, dimana Renata?! dimana anak saya?!" tanya wanita itu
"Bu ! sudah ratusan kali saya bilang dia itu Maya bukan Renata, orang tuanya sudah lama meninggal!"
"Tidak ! pasti kalian yang menculik Renata kan?!"
"Bu! tolong dijaga ucapan anda! keluarga kami baik-baik tidak mungkin menculik anak ibu, lagi pula kami tidak mengenal siapa anak ibu!" jawab Widya
Wanita itu mengeluarkan sebuah foto keluarga, mata Aldo dan Widya membelalak bersamaan, gadis ditengah orang tua itu mirip sekali dengan Maya.
"Ini anak saya !"
"Ta-tapi ini , mungkin mereka hanya mirip" jawab Widya
"Dia anak saya yang hilang! bukan orang lain yang mirip!" jawab wanita itu
Widya meraba iba melihat wanita yang seperti seumuran dengannya, tapi bingung juga harus bagaimana
"Do, kamu masuk dulu, biar mama yang urus"
Aldo masuk menjalani terapi, diluar Widya duduk berdua dengan sang wanita itu
Dua jam berlalu dengan cepat, begitu Aldo keluar wanita itu sudah pergi
"Ayo pulang" ajak Widya terlihat terburu-buru
Sepanjang perjalanan Widya diam, terlihat banyak pikiran yang berlalu layang diotaknya
"May ! Maya !" panggil Widya baru menginjakkan kaki dirumah
"Iya ma"
"Duduk nak, ada yang ingin mama bicarakan"
Maya dan Aldo duduk bersama, Widya kemudian berjalan kearah Maya, menarik kerah baju hingga menunjukan pundak putih Maya
"Ma! ada apa?!" teriak Aldo
Widya kaget mengerutkan dahinya,
"Ada apa ma?" tanya Maya
"Ini tanda lahir kamu May?" Widya menunjuk sebuah tanda bulat merah dipundak kiri Maya
"Sepertinya iya, tanda ini tidak bisa menghilang"
"Kamu mengingat wajah kedua orangtuamu? atau kamu memiliki ingatan tentang mereka?"
![](https://img.wattpad.com/cover/294994333-288-k709023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
Storie d'amoreBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-