Aldo yang sudah dipuncak amarah melempar tubuh Maya ke kasur, langsung menindihnya dengan kuat
"Do ! lepaskan ! aku tidak mau ! Aldo!" Aldo dengan ganas mengganti tanda merah dileher itu dengan miliknya
Maya merintih dan menolak tapi kedua tangannya ditahan diatas kepalanya,
Aldo tidak berhenti meski Maya sudah berusaha menolak, dengan kasar dia merobek kemeja Maya hingga semua kancing terlempar ke lantai,
"Kamu hanya milikku May! tidak ada yang boleh menyentuhmu!"
Aldo membuka semua yang menutup badan Maya, bibirnya kembali bermain digundukan itu, dia meremas kuat hingga bekas jarinya tercetak jelas, Maya hanya bisa menangis.
"Jangan menangis! Diamlah!" kata Aldo kala Maya selalu memberontak
Tanda pemanasan lagi, Aldo menyatukan miliknya dengan milik Maya yang belum basah sama sekali.
"Ah! " pekik keras Maya sakit bukan main kala Aldo terus bergerak dengan kasar menghantam miliknya.
Maya tidak menikmati sama sekali, dia pasrah diperlakukan bagaimana oleh suaminya yang sedang emosi ini.
Milik Aldo semakin menghantam keras, napas Aldo berburu, dia terus mempercepat dan memperdalam tusukannya.
"Do ! su-sudah Do! sakit Do !" rintih Maya yang tidak dihiraukan
Miliknya semakin berkedut dan membesar hingga akhirnya dia berhasil mengeluarkan apa yang seharusnya dia keluarkan didalam Maya dari dulu.
Aldo menghentak kuat untuk terakhir kalinya, kepala Maya tersentak menabrak sandaran ranjang,
Aldo menatap wajah lemah istrinya, matanya sudah amat merah, bantal pun sudah basah, dia menjatuhkan diri dan memeluk erat istrinya tapi Maya tidak merespon sama sekali, dia membuang wajahnya.
"Maafkan aku May tapi aku tidak bisa jika kamu disentuh pria lain!" Aldo berdiri mengambil tisu basah, membersihkan inti liang yang terus mengeluarkan sisa-sisa cairan putih itu ,
"Aku akan mengambil baju untukmu" Maya masih diam tak bergeming kala Aldo keluar dari kamar setelah meletakan pakaian untuknya
Dia tahu ini tugasnya sebagai istri tapi dia tidak suka diperlakukan kasar seperti ini, apalagi dilakukan dengan emosi yang meluap-luap tanpa hasrat cinta.
Dua hari sudah sejak kejadian itu, Maya dan Aldo sama sekali tidak bicara, Widya sudah pulang dan mengetahui keanehan ini, bertanya pada Aldo dan dia kaget dengan cerita Aldo.
"Dasar anak kurang ajar ! tidak ibu tidak anak sama saja jahatnya !" bentak Widya
"Ma, aku bingung sekarang harus bagaimana menghadapi Maya"
"Nanti mama bantu bicara dengannya ya"
"Sudah 2 malam aku tidur dikantor"
"Kamu ini ! sudah berhasil melakukannya sekarang malah bertengkar! sudah sana urus sapi-sapimu!"
Aldo berangkat ke peternakan, Widya segera naik keatas berbicara dengan Maya
"Maya, mama masuk ya"
"Silahkan ma"
"May, sedang sibuk?"
"Hanya sedang membersihkan toilet"
"May kamu masih marah dengan Aldo?"
"Masih ma, aku tidak suka dengan caranya, aku sudah mengatakan jika tidak terjadi apa-apa antara aku dan Aldi tapi dia tidak mau percaya"
"Itu tandanya dia sangat mencintaimu bukan? dia tidak rela kamu disentuh orang lain"
"Aku tahu, tapi dia terlalu kasar waktu itu ma"
"Pria yang sedang cemburu memang begitu May, apalagi kalian sudah menikah, dia pasti akan mudah cemburu"
"Tapi aku juga lega akhirnya dia bisa melakukanya hingga tuntas meski aku .."
"Maafkan Aldo ya, dia bukan tipe pria pemaksaan seperti itu, dia hanya emosi Maya lagipula 2 hari ini mama lihat Aldo berusaha mati-matian membujukmu"
Maya mengangguk mengerti, dia juga tahu 2 hari ini Aldo benar-benar berusaha berdamai dengannya, dia pun rindu berbincang dengan suaminya apalagi dia selalu tidur sendiri sejak kejadian itu.
"May, mama sekalian minta bantuan ya, antarkan anggur untuk pak RT, kamu bisa mengendari motorkan?"
"Iya ma, sebentar lagi aku berangkat"
Maya bersiap untuk mengantar anggur itu,
"Mau kemana May?" tanya Aldo yang baru pulang
"Mengantar anggur ke rumah pak RT" jawab Maya dengan wajah datar
"Aku antar"
"Tidak perlu, aku bisa sendiri, kamu makan saja"
Aldo sedikit senang mendapat perhatian dari Maya,
"Jangan, sebentar lagi akan hujan biar aku antar saja" Aldo merebut motor itu dan menaikinya
"Cepat naik May" Maya pun duduk dibelakang memangku sekeranjang anggur itu
Aldo mulai memegang handle gas dan menggerakannya pelan, motor itu mulai berjalan namun sangat pelan, belum lagi kedua kaki Aldo yang tidak berani dia naikkan
"Do ! cepat sedikit! nanti kita kehujanan!" teriak Maya dibelakang
Aldo sedikit menambah kecepatan tapi tetap kakinya bergelantung, Maya heran melihat ini
"Kamu bisa mengendarai motor kan Do?" tanya Maya mulai ragu
"Bisa May tenang ya, tenang"
Petir mulai menggelegar , sudah 10 menit tapi mereka belum sampai juga
"Do! jika begini lebih cepat jika aku berjalan kaki!"
Aldo menambah kecepatan kembali tapi sayang ada batu besar didepan dan dia tidak bisa menghindar , berakhir motor mereka jatuh ke samping
"Ah!" teriak Maya
Maya berdiri namun dia melihat Aldo masih terbaring ditanah
"Aldo ! Aldo bangun !"
Maya memindahkan motor itu, mengangkat kepala Aldo yang ternyata berdarah, kepalanya terbentur batu.
"Do ! Aldo ! buka matamu! jangan membuatku takut ! Aldo!"
Maya panik segera menelpon mertuanya, mereka segera melarikan Aldo kerumah sakit, Maya sedari tadi menangis karena takut Aldo terluka parah
"Pasien hanya mengalami luka ringan, tidak mencederai bagian dalam kepalanya" kata dokter pada Maya serta Widya
Mereka berdua masuk ke kamar , Aldo masih memejamkan mata, Maya menggenggam tangannya sambil menangis
"May ! sudah Aldo tidak meninggal jangan menangis seperti itu" ucap Widya
"Tapi kenapa Aldo belum bangun juga ma?"
"Mungkin masih pengaruh obat ,kamu disini ya mama pulang mengambil pakaian Aldo"
Sisa Maya disana, dia terus menggenggam tangan suaminya dan menempelkan pada pipinya
"Maaf bu, tapi anda harus mengurus administrasi" kata perawat yang masuk,
Maya segera keluar mengurus itu,
"Ada bagusnya juga aku terjatuh, Maya jadi tidak marah lagi" kata Aldo sembari tertawa hendak mengambil remot TV tapi malangnya Maya kembali karena dompetnya tertinggal melihat Aldo sudah duduk memegang remot TV.
"Aldo !" teriak Maya dengan mata melotot
....
TBC
Selamat malam minggu, dirumah aja baca wp 😁 jangan keluar2 kalo ga penting
stay safe semua,
koronces masih merajarela 😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
RomanceBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-