Hari ini langit begitu mendung, hujan turun tidak berhenti dari pagi membuat Aldo dan Maya tidak bisa keluar rumah
"Apa yang ingin kamu tonton May?" tanya Aldo mengambil remot TV
"Kita menonton film yang romantis saja"
Aldo mencari dan menekan remot itu, mereka menyaksikan dengan film romantis itu dengan Aldo berbaring dengan paha Maya sebagai bantalan.
Adegan demi adegan tertayang, semakin lama adegan itu semakin panas, diluar juga hujan dan dingin memperkuat suasana dikamar yang hanya ada mereka berdua.
Maya berdehem, dia malu dia tidak tahu harus berbuat apa, Aldo merentangkan badannya dan menatap ke atas, melihat Maya yang salah tingkah
"Kenapa? kamu malu?"
"Tidak" jawab Maya menatap TV
Aldo bangkit duduk kemudian mengusap bibir itu dengan lembut, dia memagut bibirnya dengan bibir merah muda itu, Aldo merasa bibir Maya sudah menjadi candu untuknya, Maya memejamkan mata ikut memainkan lidah.
Aldo mendorong tengkuk Maya tidak ingin ciuman itu terlepas, Aldo membawa tubuh Maya , menindihnya tanpa melepas ciuman itu di sofa mereka
Begitu dirasa puas, Maya melepaskan pagutan itu perlahan, menatap wajah Aldo,
"Kamu ingin mencobanya lagi?" tanya Maya
"Apa kamu bersedia?"
Maya mengangguk kemudian Aldo bangkit menggendong Maya ke atas ranjang,
Bibir Aldo kembali beraksi, melucuti semua yang ada di badan Maya dan dibuang sembarang, dia menyerang dada Maya dengan ganas, mulai meremas, dia terus melahap dengan kuat buah satunya lagi, Maya melenguh merasakan buah dadanya diremas semakin kuat.
Aldo terus memujua payudara itu , tidak melewatkan setitikpun bagian kenyal itu, Maya mendesah nikmat kala lidah Aldo terus menggoda puncak payudaranya,
Remasan dan permainan lidah Aldo pada gundukan itu membuat Maya mabuk tidak ingin Aldo berhenti melayaninya.
Aldo merasa badannya sudah panas, gundukan terlihat dibalik celanannya, tangan Maya mulai melepas celana Aldo hingga milik Aldo sudah berdiri tegak.
Maya meremas dan memijit milik Aldo dengan baik membuatnya semakin kokoh berdiri,
"Akh! " desah berat Aldo kala tangan Maya mulai mengocok miliknya
Kepala Aldo kembali berada diantara gundukan itu, dia meremas kuat kala kocokan itu kian cepat.
"May, aahkkk !" tanda Aldo ingin mengeluarkan sesuatu,
Tangan Maya bergerak lebih cepat, hingga milik Aldo menyemprot diatas perut Maya
"Sudah May, aku tidak ingin membuang benihku diluar, aku akan mencoba mengeluarkannya didalammu sayang"
Jari Aldo mengusap berkali-kali milik Maya yang sudah amat basah itu, memasukan 2 jari sekaligus membuat badan Maya condong kedepan, dengan semangat dia mengocok dengan cepat
"Mmpppp ~~ oouu ~~ "
Aldo memutar jarinya didalam, jempolnya menekan klitoris dengan kasar
"Aaahh ~aahhh ~Aldo mmmpp ~
Merasa sudah licin dan basah liang itu, Aldo langsung memegang adiknya dan diusapkan ujungnya pada liang panas itu, sekali hentak adiknya sudah tidak terlihat.
"Aah ~
Pinggul Aldo mulai bekerja, maju mundur pelan, tangan Maya memegang pinggul Aldo
"Aaahh ~ yaa Do mmpp ~ lebih cepat Do aahh ~ ahh ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
RomanceBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-