"Sejak kapan kamu sudah sadar?!"
"Barusan May"
"Barusan? Aku keluar belum semenit kamu masih belum sadar dan sekarang kamu sudah duduk dengan remot ditangan?" Tanya Maya sambil melipat kedua tangannya
Aldo diam menunduk memainkan jarinya tanda bersalah,
Maya mendekat, meraba kepala yang diperban itu
"Masih sakit?"
"Sedikit" jawab Aldo dengan tersenyum
"Kenapa kamu tidak bilang jika kamu tidak bisa mengendarai motor?untung kita jatuh ditanah bukan diaspal"
"May, maafkan aku ya" kalimat penuh makna dan sungguh-sungguh dari Aldo membuat Maya terenyuh
"Jangan diulangi lagi Do"
"Yang mana?" Tanya Aldo polos
"Dua-duanya! Sudah aku mau mengurus administrasi dulu, jangan kemana mana"
Aldo mengangguk layak anak kecil yang diperintah ibunya.
Maya sudah memaafkannya, berterima kasih karena sudah jatuh dari motor meski itu tidak dia sengaja sama sekali.
Aldo dengan santai menunggu Maya kembali, hatinya sedang berbunga-bunga
"Kenapa tidak berbaring saja Do?" Maya datang membawa roti
"Sini duduk"
Maya duduk diranjang pasien itu berhadapan dengan Aldo
Tangan besar itu langsung mendekap erat tubuh Maya, kepala Aldo tersandar dipundaknya.
"Aku merindukanmu Maya" bisiknya pelan
"Aku juga Do, makanya jangan tersulut emosi lagi"
"Waktu itu aku terlalu kasar padamu, apa sangat sakit?"
"Heem, tapi setidaknya kamu berhasil Do" tangan Maya mengusap punggung Aldo
"Aku tidak perlu ke psikolog lagi jika begitu May"
Maya mengangguk setuju,
"Kata dokter jika sudah tidak terlalu sakit besok sudah boleh pulang"
"Tidurlah disini, aku akan memelukmu hingga pagi"
Maya berbaring diranjang sempit itu, mereka saling berpelukan tidur hingga pagi.
*
Semua kembali seperti sedia kala, Aldo sibuk dengan perkebunan anggur dan sapi sapinya, Maya ikut membantu serta menjalankan tugas sebagai istri sedangkan Widya sekarang lebih banyak berlibur bersama teman-temannya.
Tok tok tok
"Siapa?"
"Istri tuan Aldo"
Aldo tersenyum melihat Maya datang ke kantornya,
"Aku bawakan kopi untukmu"
"Terima kasih sayang, oh ya May mama menyuruhmu untuk mengambil pesanan sepatunya dikota"
"Kapan?"
"Hari ini, nanti minta supir untuk mengantarkanmu"
"Tidak kamu saja?" Tanya Maya dengan wajah sedih
"Maaf May, kerjaanku masih banyak"
"Kamu sudah jarang menemaniku sekarang"
Aldo semenjak pulang dari rumah sakit selalu sibuk hingga harus lembur setiap hari, hampir tidak ada waktu untuk Maya
![](https://img.wattpad.com/cover/294994333-288-k709023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
RomanceBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-