Flashback IV

368 40 20
                                    

"Aldo ! ini kenapa wajahmu ? berdarah memar seperti ini?! kamu berkelahi?! dengan siapa?!"

Widya panik melihat kondisi putranya,

"Ma, aku sudah menemukan dia"

"Dia siapa?"

"Wanita yang aku hancurkan hidupnya 12 tahun lalu"

"Dimana? dimana wanita itu?!"

"Maya ma"

"Maya nanti dulu, siapa wanita itu?!"

"Maya ma"

"Tidak perlu kamu pikirkan Maya lagi, bukannya dia juga sudah akan menikah?"

"Wanita itu Maya ma !" pekik Aldo sedikit frustasi

"Maya? istri kamu? Maya yang kita kenal? atau Maya yang lain?"

"Maya istriku"

"HAH?! jangan bercanda kamu Aldo !"

"Aku serius ma"

"Bagaimana bisa?!"

"Aku juga terkejut, bagaimana bisa orang yang aku cari tepat disebelahku?"

"Kenapa baru ketahuan sekarang?"

"Maya amnesia kan? dan sekarang ingatannya sudah kembali"

"Aldo berarti mama sudah melakukan hal yang benar bukan? menikahkan kalian?"

"Emm" jawab Aldo pelan

"Kenapa kamu pulang sendiri?! apa jangan-jangan Maya sudah tidak mau bersama mu lagi?!"

"Bukan begitu ma, tapi ayahnya tidak setuju kami kembali"

"Kenapa?! keluarga kita tidak kalah terpandang dan kaya"

"Aku juga tidak tahu ma, boleh tolong ambilkan batu es ma? wajahku nyeri"

Widya berlari kedapur mengambil batu es dan mengompres wajah Aldo,

"Mama tidak ada penyakit jantung seperti papa kan?"

"Apa lagi Do?" wajah Widya berubah takut

"Ma, jangan kaget ya , mama masih ingat anak gadis yang waktu itu bersama Maya?"

"Ingat , kenapa?"

"Dia anakku ma"

Widya tercengang, dia membeku , matanya tak berkedip

"Ma ! mama ! ma !" Aldo berusaha mengguncang tubuh ibunya

"Anak itu? cucu mama?"

"Iya, 12 tahun lalu Maya melahirkannya"

"Mama jadi nenek dalam sehari? dan cucu mama sudah 12 tahun?"

"Iya ma, kenapa? mama tidak suka?"

"Bukan begitu, tapi andai kita menemukan dia lebih cepat, setidaknya papamu bisa pergi lebih tenang" jawabnya dengan sedih

"Do! Maya jadi menikah dengan pria lain?! jangan sampai Do!"

"Aku juga tidak rela, aku sedang mencari cara sekarang untuk membawa Maya dan Bella kemari"

"Bella? nama cucu mama Bella?"

Aldo mengangguk tersenyum mengingat wajah sang putri,

*

Maya masuk ke kamar membawa cake tiramisu kesukaan putrinya, raut wajah Bella tidak berubah sejak tadi, selalu ditekuk dan sedih

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang