"May, bagaimana? apa kamu mau menerima tawaran bu Widya?"
"Sepertinya tidak nek, aku belum ingin menikah, lagi pula aku masih belum mengenal Aldo"
"Nak, dengarkan nenek, menikah dengan anak pemilik perkebunan dan peternakan itu tidak ada salahnya, apa kamu mau hidup susah terus?"
"Nenek, aku tidak akan menikah hanya karena harta !"
"Bukan hanya itu May, nenek sudah tua, bagaimana jika nenek sudah tidak ada? kamu akan kesepian"
"Nenek ! jangan bicara sembarangan seperti itu nek!"
"Ini benar May, nenek semakin tua, dan nenek tidak mau kamu kesepian nanti"
"Pokoknya aku tidak mau menikah dengan Aldo !"
Maya bangkit dari kursinya melangkahkan kaki menuju pintu dan menghilang bersama keranjang besarnya.
"May, nenek hanya berharap kamu bisa hidup bahagia, maafkan keegoisan nenek selama ini" kata Sari dalam hati
*
Aldo dan ibunya sedang dipusat perbelanjaan, karena tidak sibuk Aldo bisa menemani Widya mencuci mata sebentar.
"Ma, hanya 2 jam ya, ini sudah sejam"
"Iya, iya kita pergi ke toko sepatu dulu"
"Sepatu mama sudah banyak ma, bisa jadi sepatu mama dirumah lebih banyak dari sepatu ditoko ini"
"Jika begitu apa mama buka toko sepatu saja?" tanya Widya menoleh pada putranya
Aldo hanya menyiniskan matanya dan berlalu masuk duluan ke toko sepatu
Puas mencuci mata dan berolahraga tangan untuk membawa semua belanjaan Widya , mereka berhenti disebuah cafe untuk mengistirahatkan kaki,
"Do, ini sepatu nanti kamu antarkan kerumah Maya ya"
"Ah , tidak mau! mama saja"
"Do ! ayolah, bantu mama kali ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
RomanceBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-