Tenggelam

252 34 15
                                        

Didalam mobil Bella hanya memandang keluar jendela, membayangkan serumah dengan orang-orang yang dia tidak suka sejak pertama bertemu membuatnya tidak mood berbicara, tapi satu pertanyaan terlintas dikepalanya.

"Pa, apa Bella masih boleh memanggil papa?" tanya pelan,

Aldo langsung melihat ke kaca spion depan, begitu juga dengan Maya yang menoleh ke belakang menatap miris putrinya.

"Kenapa sayang? papa kan memang papa Bella"

"Papa kan tahu sendiri ka-

"Bella, pokoknya Bella tetap anak papa, titik, tidak ada yang berubah!" kata Aldo kembali fokus menyetir, Bella curi-curi tersenyum mendengar itu

*

"Ma, kita akan serumah dengan mereka?" tanya Indira pada Sella yang sibuk memasak

"Iya Dira, tenang saja setelah papamu membelikan kita rumah yang lebih besar, kita akan segera pindah, dan jangan lupa minta uang bulanan yang besar" kata Sella yang terlihat kewalahan memasak

"Ma! ini gosong!"

"Ih ! menyusahkan saja ! apa tidak bisa delivery saja seperti biasa?!" kesal Sella membanting panci ke tempat cuci piring

"Bagus ya, panci dibanting-banting" kata Widya yang membuat mereka berdua kaget

"Ma.. ma sejak kapan kemari?"

"Panggil tante ! aku ingin mencicipi makanan apa yang kamu buat , apakah kamu pandai memasak juga seperti Maya?"

Kening Widya mengerut melihat makanan yang disajikan dipiring, hanya ada nugget goreng, ikan goreng tapi sedikit gosong, kerupuk dan sambal

"Ini kenapa tidak ada sayurnya? protein semua?" tanya Widya tidak senang

"Tan, waktunya tidak cukup jika masak semua" jawab Sella dibarengi kedatangan Aldo, Maya dan Bella

"Eyang!"

"Cucu eyang sudah sembuhkan?" peluk Widya sesekali mengecup kepala Bella

"Sudah eyang, terima kasih saladnya, enak sekali, mama sampai rebutan dengan Bella"

"Nanti eyang buatkan lagi ya"

"Eyang tidak pernah membuatkanku makanan, padahal aku cucu kandung eyang" kata Indira membuat suasana tiba-tiba canggung

"Lain kali ya Dira, ayo makan"

Aldo menatap meja makan marmernya, menggelengkan kepala, Maya tidak peduli meski dia tahu tidak ada satupun makanan yang Aldo sukai dimeja ini.

Bella tak kalah kaget, seumur-umur belum pernah dia makan dengan lauk seperti ini.

Maya mengambilkan nasi untuk Widya,

"Dikit aja May, mama tidak berselera" bisik Widya

Aldo masih memegang sendoknya, sungguh menyesali kenapa dia meminta Sella memasak,

Sella dan Indira makan dengan lahap, berbeda dengan mereka berempat , akhirnya Aldo mengambil ikan goreng itu dan rasanya sangat asin.

"May, boleh tolong kamu masak sayur hijau dan lauk lainnya?" pinta Aldo dengan nada lembut

Tidak tega Maya berdiri dan melangkah kedapur,

"Kamu kenapa?! aku sudah susah-susah masak!"

"Maaf Sel, tapi aku tidak bisa makan tanpa makanan berkuah" jawab Aldo cepat

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang