Cerita

449 38 16
                                    

Sepulang dari bulan madu itu Aldo banyak diam, Maya juga merasa bingung, hubungan yang baru akan dimulai itu kini menjadi dingin.

Maya merasa dirinya tidak bisa memuaskan suaminya hingga sejak saat itu Aldo enggan dekat-dekat dengannya.

"Aldo" panggil Maya pelan

"Kenapa ?" Jawab Aldo tanpa melihat

"Apa aku melakukan kesalahan padamu?"

"Tidak ada May, aku tidur dulu , kamu jangan tidur terlalu malam"

Maya melihat jam dinding baru pukul 8 dan suaminya sudah tidur, hatinya gundah gulana bak anak remaja yang sedang dilanda masalah kasmaran.

Maya ingin tidur memeluk Aldo tapi tangan Aldo malah melepas pelukan itu membuat hati Maya kembali tergores.

"Apa yang salah dengan diriku?apa Aldo tidak merasa terpuaskan dengan diriku?" Tanya Maya dalam hati

Pagi ini Maya sengaja menbuat sarapan kesukaan Aldo.

"Makanan Aldo semua ini" kata Widya menarik kursi

"May, kamu sedang ada masalah dengan Aldo?"

"Tidak ma"

"Mama lihat kalian seperti berjarak ,jika ada masalah selesaikan baik-baik ya"

Maya mengangguk, Aldo turun dari atas dan duduk dikursinya.

Mulai menyendokan makanan kemulutnya tanpa menghiraukan Widya dan Maya

"Do, kamu kenapa?"

"Tidak Ma"

"Mama perhatian kamu jarang sekali bicara semenjak pulang dari pulau"

"Apa ada yang terjadi disana May?" Tanya Widya pada menantunya

Maya melihat Aldo sebentar kemudian menggeleng,

Maya memilih tidak ikut sarapan, perutnya tidak lapar karena pikirannya sudah penuh.

"Do, coba ceritakan ada apa?"

"Aku tidak bisa melakukannya ma"

"Maksudmu?"

"Aku dan Maya sudah hampir melakukannya tapi bayangan itu muncul dan kami berhenti dipertengahan"

"Hah?! Bukannya kamu sudah mulai melupakan itu?"

"Entahlah ma aku juga tidak tahu"

"Do, kasihan Maya , dia pasti berpikir yang aneh-aneh, setidaknya kamu ceritakan hal ini agar dia mengerti"

Aldo tidak menjawab kembali melahap habis sarapan dan pergi ke peternakan.

Maya kembali menginjakan kaki dirumah neneknya, bibirnya terangkat mengingat semua kenangan dirumah ini.

Melihat sekelilingnya masih sama, dia teringat dengan perkataan neneknya,

Dia segera berjongkok mengambil kotak besar dibawah ranjang.

Kotak itu berdebu tebal, Maya membukanya perlahan

Terdapat sebuah tas bermerk dari luar negeri, ponsel yang sudah tidak menyala, serta dompet mint berisi foto anak kecil.

Maya tidak mengerti, apa ini semua tapi kata Sari itu miliknya.

Tapi dia tidak ingat pernah membeli itu apalagi semua benda ini sangat mahal.

Maya memasukan benda itu kembali dalam kotak, dia tidak ingin mengambilnya takut neneknya salah mengingat.

Maya duduk melamun dimeja makan, air matanya menetes merindukan Sari

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang