Renata

399 38 18
                                    

Maya menyalakan lampu,

Aldo menatap kebawah, melihat miliknya

Maya juga ikut melihat, tidak ada reaksi apapun dari dalam celana itu

"May, ada apa dengan milikku?" Tanya Aldo dengan wajah panik

Biasanya milik Aldo sudah menegang , tapi kali ini dia ada reaksi sama sekali

Maya membantu hingga memberi pijatan, tapi miliknya tetap tidur nyenyak.

Maya sudah melihat wajah gusar suaminya,

"Tenang Do, aku yakin pasti tidak apa-apa, besok kita ke dokter ya Do"

"Tidak apa Do tidak apa" kata Maya memeluk erat suaminya

Keesokan harinya Maya dan Aldo langsung menemui dokter.

Aldo menjalani serangkaian tes dan benar saja miliknya memang sedang memiliki masalah.

"Bapak Aldo kita terapi lagi ya, tapi kali ini berbeda, ibu juga boleh turut membantu"

Maya dan Aldo pulang kerumah, Aldo tidak bersemangat sama sekali, takut jika miliknya tidak akan pernah terbangun kembali.

Setiap malam Maya selalu membantunya bahkan mereka sampai menonton adegan dewasa, hasilnya tetap sama.

Semakin hari Aldo semakin pendiam, melihat ini Maya mengajak Aldo ke psikolog pasti ada yang salah dengan pikirannya.

"Kita coba ya Do, aku yakin pasti ada jalan, kita tidak boleh menyerah"

Tidak ada penolakan sama sekali, Aldo sudah lelah, dia hanya mengikuti semua kemauan Maya

Mereka sudah dirumah sakit kembali, segera masuk ruangan dokter begitu nama Aldo terdengar.

Berkonsultasi hampir 2 jam penuh membuat psikolog mengerti apa yang terjadi pada Aldo

"Dugaan saya ini karena masa lalu yang masih terbayang, ditambah kejadian dimana bapak melakukannya secara paksa pada istri anda semakin menambah ketakutan dan rasa bersalah"

"Tapi dok kami sudah berbaikan setelah kejadian itu"

"Benar bu, tapi sepertinya dialam bawah sadar pak Aldo merasa amat bersalah meski dikehidupan sehari-hari tidak tampak, maka dari itu setiap ingin melakukannya secara otomatis alam bawah sadar mempengaruhi kerja otak sehingga bapak tidak akan merasa terangsang"

"Saya harus bagaimana?" Tanya Aldo lemah

"Bagaimana jika kita melakukan hipnoterapi saja pak?"

Maya langsung mengangguk setuju, dia ingin Aldo cepat bisa mengusir dengan masa lalu yang sudah amat lama bersemayam diotaknya.

Setelah mendapat jadwal , mereka pamit dan berjalan menuju pintu keluar

"Renata !" Teriak seorang pria berjas putih

Maya menatap bingung pada pria itu,

"Maaf anda salah orang"

"Kamu Renata kan?iya kan? Ini aku Dimas !"

"Maaf tapi ini istri saya, Maya , anda salah orang" Aldo menarik tangan Maya pergi , pria itu masih diam mematung

"Kenapa dia bisa salah mengenali orang?" tanya Maya

"Wajahmu pasaran May" balas Aldo yang sudah bisa bercanda

"Akhirnya suamiku sudah bisa tersenyum, sudah lama aku tidak melihat gigimu ini" Maya mencubit pipi Aldo

*

"Hallo, tante ? Aku bertemu orang yang sangat mirip Renata dirumah sakit, aku memanggilnya tapi dia berkata aku salah orang"

"......."

"Nanti aku kirimkan alamat rumah sakit"

Pria itu mematikan sambungan telepon,

"Aku yakin dia itu Renata, tidak mungkin didunia ini ada orang yang begitu mirip tapi kenapa dia tidak mengenaliku?"

*

Sampai dirumah Maya masih terus memikirkan pria tadi, dia merasa tidak asing tapi dia juga tidak mengenal pria itu.

"Renata? Hatiku aneh ketika mendengar nama itu"

"Memikirkan apa May?" Aldo datang membawa teh hangat

"Tidak Do, kamu siapkan hipnoterapi?" Maya tersenyum

"Demi kamu dan masa depan kita aku siap"

*

Sesi hipnoterapi Aldo sudah berjalan beberapa minggu, hasilnya juga sudah terlihat meski belum sempurna

Maya menunggu Aldo diluar ruangan ,

"Renata!" Teriak seorang wanita paruh baya langsung memeluknya erat

Wanita itu mengamati wajah Maya seksama, dia raba semua bagian wajah itu

"Kamu kemana saja nak? Mama mencarimu selama ini" wanita itu menangis keras

"Papa juga merindukamu nak" kini pria paruh baya ikut memeluknya

Maya berusaha melepaskan pelukan itu,

"Maaf bu pak tapi kalian salah orang, saya Maya bukan Renata"

"Tidak! Mama tidak akan salah mengenali anak mama sendiri! Ayo pulang !" Wanita itu menarik paksa tangan Maya

Maya kaget langsung menghempaskan tangan itu,

"Bu , saya bukan anak ibu!" Maya berjalan mundur dia takut jika mereka membawanya paksa

"Ta! Kamu harus pulang! Banyak yang merindukanmu!" Kata wanita itu

"Tidak bu! Ibu salah orang!" Maya terus memberontak kala kedua tangannya ditarik paksa oleh pengawal kedua orang tua itu

"Lepaskan! Saya bukan Renata! Kalian salah orang! Tolong !"

Aldo yang baru selesai langsung keluar dan mendorong pengawal itu

"Mau apa kalian?!"

"Siapa kamu?!" Bentak pria tua itu

"Saya suaminya!"

Kedua orang tua itu saling memandang

"Su-suami?"

"Ma, apa kita salah orang?" Bisik pria itu

"Tidak pa, dia Renata ! Renata putri kita!"

"Ayo pulang nak, pulang dengan mama ya nak, jangan pergi lagi, mama rasanya mau mati tanpamu nak" wanita itu menangis meraung-raung

Maya dan Aldo sama bingungnya sekarang. Siapa mereka itu?

....

TBC

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang