"Ayo cepat May, jangan sampai Bella menghilang" Aldo menarik tangan Maya
Maya sebenarnya lelah bermain menjadi mata-mata mengikuti perkataan Aldo.
Berpakaian serba hitam, memakai topi dan masker serta kacamata hitam dimall menjadikan mereka pusat perhatian, seakan bagian dari komplotan pencuri atau penjahat.
"Do, biar saja Bella dengan teman-temannya, tidak mungkin mereka akan kenapa-kenapa, pulang saja Do, aku malu"
"Bella masih 12 tahun May, masih 12 tahun, dia masih kecil untuk dilepas seperti ini"
Maya khawatir tapi dia juga percaya pada Bella, jika ada apa-apa dia pasti menghubungi mereka.
Maya yang paling tidak suka menonton bioskop terpaksa ikut duduk diantara penonton bersama Aldo, Maya tidur sepanjang pemutaran film sedangkan Aldo duduk memerhatikan Bella dan teman-temannya yang duduk dibaris tidak jauh darinya.
"Kenapa Abian memegang tangan Bella? anak itu berani sekali !"
Aldo terus mengoceh hingga penonton bubar,
"May, bangun ayo cepat"
Aldo kembali menarik tangan Maya sampai di foodcourt, melihat anaknya yang memesan makanan pedas, Aldo langsung berdiri menghampiri kedai makanan itu.
"Maaf mbak, saya akan membeli semua makanan disini, jadi tolong beritahu anak-anak tadi jika makanannya sudah habis"
Pegawai itu tercengang, kemudian berjalan ke arah Bella mengatakan apa yang Aldo katakan.
"Aldo! kamu gila? siapa yang akan menghabiskan?"
"Tenang, pekerjaku banyak" jawab Aldo tetap memerhatikan gerak gerik putrinya
Melihat putrinya tidak memesan makanan lain malah membuat Aldo khawatir, berdiri kembali mengikuti anaknya.
"Makananya bagaimana?"
"Nanti aku minta mereka delivery ke kebun saja"
Bella dan teman-temannya keluar dari mall, mulai memisahkan diri, Bella dan Abian naik angkutan umum entah kemana.
Panik, itu kata yang pas untuk Maya dan Aldo, karena anaknya hanya berkata ke mall tidak mengatakan akan pergi berdua bersama Abian.
Mereka mengikuti menggunakan taxi, hingga angkutan umum itu berhenti dilampu merah, Bella dan Abian keluar dan menuju kesuatu rumah kecil, Aldo dan Maya tidak bisa masuk hingga sana, akan ketahuan nanti.
"Do! apa yang mereka lakukan Do?! aku takut !"
"Kita tunggu beberapa menit lagi, jika mereka tidak keluar aku akan masuk"
Aldo dan Maya melihat kedua anak itu keluar dengan sebuah keranjang ditangan mereka yang entah berisikan apa, mereka kemudian berjalan ke arah lampu merah dan mulai menawarkan sesuatu,
Maya dan Aldo yang masih berdiri ditepi jalan dibawah pohon itu kebingungan, ternyata mereka sedang menawarkan kue kepada pengendara motor dan mobil, mereka tentu tidak tega, melihat putri tunggal mereka berdiri dibawah terik matahari berjualan kue apalagi mengingat untuk sekarang Bella pewaris tunggal peternakan dan perkebunan anggur terbesar di Indonesia belum ditambah pemilik dari Wijaya Group untuk apa merepotkan diri berjualan?
"Kenapa mereka malah berjualan Do?"
"Aku juga bingung, apa Abian butuh bantuan ekonomi? tapi kenapa dia malah meminta Bella membantunya!"
Bella dan Abian berjualan hingga sore, masuk kembali kerumah itu dan keluar dengan wajah gembira.
"Bi, aku bagaimana pulangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inheritance Love
RomanceBerdamai dengan masa lalu memang tidak mudah, Tapi Masa lalu itu bagian dari cerita kita. -Aldo&Maya-