Tahu

447 39 11
                                    

Ini pertama kalinya Maya berada dipeternakan sapi yang sangat luas itu, berisi ribuan sapi disini membuat Maya tercengang.

"Kenapa peternakan ini luas sekali? sudah dari tadi aku berjalan tapi belum ketemu ujungnya"

"Non Maya, dipanggil pak Aldo dikantor"

"Oh, iya terima kasih pak"

Maya kemudian berjalan menuju rumah kecil yang difungsikan menjadi kantor untuk mengurus perkebunan dan peternakan ini.

Pertama kali membuka pintu yang dilihatnya adalah Aldo sedang duduk menatapnya dengan mata malas.

"Cepat sebutkan apa pekerjaanku, aku tidak ingin berlama-lama satu ruangan denganmu"

"Ikut aku"

Aldo berjalan keluar kemudian memberikan garpu besar dan sekop pada Maya

"Untuk apa?"

"Kamu lihatkan setiap kandang disini?"

Maya mengangguk,

"Kumpulkan semua kotoran mereka dan masukan kedalam karung"

"Apa?!!"

"Kenapa? cepat kerjakan, jangan harap kamu akan menjadi nyonya besar" kata Aldo kemudian meninggalkan Maya yang masih terus melihat begitu banyak kandang sapi dikiri dan kanannya

"Sungguh tidak punya hati nurani ! bagaimana bisa dia menyuruhku untuk mengumpulkan kotoran sapi? padahal aku yakin banyak pekerjaan lainnya"

Maya mulai bekerja, memasuki satu persatu kandang dan memasukan kotoran itu  kekarung yang sudah disiapkan.

Hampir setengah hari Maya melakukan pekerjaan ini.

"Sekarang sudah jaman modern, dimana-dimana sudah memakai pupuk pabrikan, mana ada yang masih menggunakan kotoran sebagai pupuk?" Maya terus mengomel tiada henti dari tadi

"Pupuk kotoran lebih baik untuk tanaman!" jawab Aldo yang sudah ada dibelakang Maya

"Aku sudah lelah ! sudah setengah hari aku bekerja memindahkan kotoran, apa tidak bisa kamu berikan pekerjaan lain saja?"

"Aku ingin mengajarimu bahwa mencari uang itu tidak mudah"

"Aku juga tahu ! tidak perlu kamu ajari sudah sedari dulu aku yang bekerja membanting tulang untuk makan ! hidupmu jauh lebih baik dariku!"

Aldo tiba-tiba merasa tidak enak setelah berkata seperti itu, padahal niatnya hanya bercanda

"Istirahat dulu , aku tidak mau nanti kamu malah pingsan"

Maya melempar garpu besar itu kemudian berjalan mendahului Aldo.

Widya sudah mengantarkan rantang makanan untuk mereka makan dikantor, ditengah asik makan ada pekerja yang memanggil Aldo untuk mengecek di kebun anggur.

"Maya" panggil Aldi

"Pak Aldi" Maya langsung berdiri

"Panggil Aldi saja, kita sudah menjadi keluarga bukan?"

Maya tersenyum mendengar perkataan itu,

"Bagaimana malam pertama kalian?apa Aldo ganas diranjang?" tanya Aldi tanpa rasa malu

"Ah itu semalam tidak terjadi apa-apa" jawab Maya jujur

"Bagaimana Aldo bisa mendapat anak dalam setahun jika dia tidak melakukannya?"

Inheritance LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang