Tok tok..
Tok..
Tok tok tok...
"Apa ada orang didalam sini?" gadis berambut putih panjang itu berdiri di depan pintu ruangan yang terkunci. Tadinnya dia ingin mengambil kotak P3K karena ada seorang siswa yang terluka.
"Siapa yang mengunci ruangan fasilitas sekolah?" matanya menyipit saat mencoba melihat ke dalam ruangan melalui gorden yang terbuka sedikit.
Ah.
Itu adalah punggung yang sangat akrab, punggung lebar milik orang yang sangat ia kagumi selama tiga tahun terakhir.
Ada tangan yang melingkar di punggungnya, wajah pria itu tidak terlihat tapi gadis itu tau siapa pemiliknya. Kim Dokja. Dinding yang selalu membatasi dirinya saat ingin mencoba dekat dengan Yoo Jonghyuk.
Gadis ber name-tag Lee Seolhwa itu perlahan mundur dan membalikkan badan meninggalkan tempat itu. Menyadari bahwa tidak ada tempat untuknya.
"Oh? Lee Seolhwa? Habis dari mana?" tanya gadis berambut pirang sebahu.
"Ah Uriel, aku barusan dari ruang kesehatan untuk mengambil kotak P3K tapi pintunya terkunci jadi aku memutuskan untuk membelinya saja" jawab Lee Seolhwa.
"Wah kalau begitu uang saku mu akan berkurang"
"Tidak apa apa, ini sudah tugasku" bibir merahnya tersenyum lembut.
"Oh iya apakah kamu melihat Yoo Jonghyuk? Dia tidak masuk ke kelas sejak tadi" tanya Uriel, dia memilih menanyakan Yoo Jonghyuk karena tau bahwa gadis itu menyukai Yoo Jonghyuk.
"Sepertinya ada di ruang kesehatan menunggu Han Sooyoung yang sakit" bohong Lee Seolhwa.
"Begitukah? Baiklah sampai jumpa lagi Lee Seolhwa!" Uriel dengan setengah berlari melambaikan tanganya dan dibalas lambaian tangan singkat oleh Lee Seolhwa.
Uriel sampai di ruang kesehatan langsung membuka kamar tempat Han Sooyoung dirawat. Melihat wajah tajam gadis itu yang tampak pucat Uriel membuka suaranya, "Kamu benar benar tidak terlihat seperti Sooyoung yang aku tau"
Uriel mengedarkan pandangannya tapi tidak menemukan siapapun, 4 kasur lainnya kosong dan tidak ada apapun kecuali meja petugas yang kosong.
Ruang kesehatan dibagi menjadi 2, satu khusus ruang rawat yaitu tempat Han Sooyoung sekarang dirawat dan yang satunya lagi hanya berisi 1 tempat tidur dan berisi lemari obat obatan.
Senyum aneh tiba tiba mengembang di bibir Uriel, bergegas keluar ruangan dan mengintip ruang kesehatan kedua.
Mata hijaunya melotot dan bergetar, dalam pandangannya terlihat Yoo Jonghyuk berada di atas Kim Dokja. Posisi mereka benar benar!
Uriel menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan agar tidak mengeluarkan teriakan, perlahan mundur dan meninggalkan ruang kesehatan dengan langkah riang. Ia harus segera menceritakan apa yang barusan ia lihat kepada Sun Woo dan Abyss!
***
Sebelum Uriel datang ke ruang kesehatan Yoo Jonghyuk sudah terbangun dari tidurnya, menatap jam tangannya. Pukul sembilan tiga puluh. Dia sudah tidur selama dua jam.
"Ah. Aku membolos pelajaran lagi" Yoo Jonghyuk mendongak melihat wajah tenang Kim Dokja yang masih tertidur.
Tangannya terulur ke wajah pria itu, ibu jarinya mengusap pipi itu lembut. Tekstur pipi itu kenyal, lembab, putih bersih tanpa noda yang mengingatkannya pada murim dumpling.
Yoo Jonghyuk mengangkat badannya kemudian mengusap kepala pria itu lembut, yang di usap diam saja menikmati sentuhan tangan besar itu.
"Kim Dokja, apa kamu sudah mati?"
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!