Pagi ini matahari bersinar lebih terik dari biasanya, padahal sekarang musim gugur. Suara lemah orang orang yang mulai beraktivitas di pagi hari mulai terdengar di telinga Yoo Jonghyuk. Dia sudah bangun dari satu jam yang lalu.
Jam dinding menunjukan pukul lima tiga puluh, Yoo Jonghyuk ingin segera pergi untuk olahraga pagi, tapi tangan milik Kim Dokja masih melingkar erat di pinggangnya.
Dengan gerakan hati-hati Yoo Jonghyuk memindahkan tangan itu agar memeluk bantal guling sebagai ganti tubuhnya, kemudian bangkit dengan perlahan. Tapi sebuah tangan menyentuh pundaknya, Yoo Jonghyuk menoleh.
Kim Dokja dengan mata setengah terbuka menatapnya, "Jonghyuk-ah, mau kemana?"
"Olahraga pagi"
"Badanmu sudah bagus, tidak perlu olahraga lagi" Kim Dokja menguap singkat, "disini saja denganku"
"Baiklah," ucap Yoo Jonghyuk sambil masuk kembali dalam selimut, lalu melanjutkan, "tapi sebentar saja, kita harus sekolah"
Kim Dokja mengangguk lemah, kemudian merangkak naik ke tubuh Yoo Jonghyuk yang sudah terbaring, lalu tidur di atasnya.
Yoo Jonghyuk merasakan benda kenyal yang menempel di perpotongan lehernya bersamaan dengan napas hangat yang menyapu bahunya. Bahkan suara napas ringan itu terdengar olehnya.
Tangan Yoo Jonghyuk menutup wajahnya sendiri, kemudian mengeram, "Kim Dokja...!"
Sedangkan di ruang sebelah Han Sooyoung bangun sendirian, tempat tidurnya dingin. Dia bangkit keluar kamar untuk mencari keberadaan temannya.
Sofa di ruang tengah kosong, kamar mandi juga tidak ada orang, begitu pula dengan dapur. Pintu depan juga masih terkunci.
"Sial, dimana dua idiot itu tidur? Apa aku ditinggal sendiri?"
Setelah berpikir sebentar Han Sooyoung menyadari kalau dia belum memeriksa satu ruangan lagi. Walaupun kemungkinannya sangat kecil dia tetap memutar gagang pintu, ternyata tidak dikunci, ini aneh, selama dia kenal dengan Yoo Jonghyuk hanya kamar ini yang belum pernah dia masuki karena selalu terkunci.
Saat pandangannya masuk kedalam ruangan, mata tajamnya melebar. Sepasang mata lainnya juga melihat ke arahnya dengan pandangan tajam.
Dengan tawa yang tertahan Han Sooyoung berjalan ke arah tempat tidur kemudian duduk di tepi, matanya tidak lepas dari pemandangan Yoo Jonghyuk yang Kim Dokja jadikan sebagai kasur.
"Apa ini? Ternyata kau dibawah? Selama ini aku kira kau yang memimpin"
"Keluarlah jika kau hanya ingin bicara omong kosong"
Han Sooyoung berdecak, "Perbaiki cara bicaramu itu bodoh"
Bertepatan dengan itu terdengar suara bel dari luar.
"Aku meminta orang membawakan seragam sekolahku dan milik Kim Dokja. Aku akan mengambilnya, jangan lupa bangunkan dia" jelasnya sambil berjalan keluar kamar.
Yoo Jonghyuk menepuk punggung Kim Dokja yang dari tadi tidak bergerak seperti orang yang sedang koma dengan agak keras.
"Bangunlah Kim Dokja"
Tubuh di atasnya bergerak sedikit sedikit, matanya juga terbuka semakin lebar.
Hal pertama yang dilihat Kim Dokja setelah matanya terbuka sepenuhnya adalah wajah tampan Yoo Jonghyuk. Alis, bulu mata, pipi, garis rahang yang tegas, dan kulit eksotisnya.
"Jonghyuk-ah, apakah kamu tau kalau kamu sangat tampan?"
"Apa yang kamu bicarakan dengan tiba-tiba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!