Tidak ada bedanya

2.2K 486 48
                                    

klo kdj nya cantik gitu gmn yjh gak lemah iman tiap hari :(

Sehari setelah Yoo Jonghyuk memutuskan untuk mengikuti turnamen, tidak ada hari dimana dia bersantai. Ia menghabiskan waktunya bermain game sendirian di kamar atau terkadang bermain bersama Koji yang akan menjadi partnernya.

Empat hari juga Kim Dokja merasa dirinya akan mati karena bosan. Yang dia lakukan setiap harinya hanya makan, tidur tanpa melakukan apapun lagi.

Seperti sekarang, Kim Dokja tengkurap di atas kasur melihat Yoo Jonghyuk yang sedang bermain komputer. Popcorn berbagai rasa buatan Yoo Jonghyuk bertengger manis didepannya. Sesibuk apapun Yoo Jonghyuk, dia tidak akan pernah membiarkan Kim Dokja kelaparan.

"Jonghyuk-ah~ apa masih lama?"

"Sebentar lagi" jawab Yoo Jonghyuk tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

Kim Dokja bangkit dari tidurnya, lalu duduk di pangkuan Yoo Jonghyuk. Beruntung kursi game-set milik Yoo Jonghyuk cukup lebar, jadi tidak akan terasa sempit.

Kim Dokja meletakkan dagunya di bahu Yoo Jonghyuk kemudian memejamkan matanya sendiri.

"Kim Dokja, menyingkirlah"

"Tidak mau"

Yoo Jonghyuk menghembuskan nafasnya panjang, dia meletakkan tangan kirinya melingkar di pinggang Kim Dokja. Sedangkan tangan kanannya menggerakkan mouse. Hari ini adalah hari terakhir dia berlatih karena besok kompetisi sudah dimulai. Dia sebenarnya agak resah mengenai Koji, partnernya itu anak kelas dua sekolah menengah yang hanya memikirkan tentang uang.

"Han Sooyoung akan pulang besok"

Yoo Jonghyuk mengangguk sebagai tanggapan, lalu Kim Dokja bicara lagi.

"Setelah kamu comeback, apa kamu akan sibuk seperti dulu?"

"Sepertinya begitu" Yoo Jonghyuk melirik Kim Dokja yang terdiam. "Ada apa?"

"... Tidak"

Kim Dokja memposisikan dirinya duduk tegak lalu menyingkap kaos yang dipakai Yoo Jonghyuk. Jemari kurusnya menyentuh tonjolan otot halus di perut milik Yoo Jonghyuk. Dia kadang ingin punya otot seperti itu, tapi yang dilakukannya hanya makan dan tidur, jadi mempunyai otot seperti itu hanyalah mimpi baginya. Kim Dokja kembali menekan tiap kotak yang ada sambil menghitungnya dalam hati.

Yoo Jonghyuk mengeram halus, "Kim Dokja, jangan menggodaku"

"Aku tidak menggoda!"

"Kalau begitu turunlah. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku"

Kim Dokja melirik kearah layar komputer, "Sudahi saja, kita bisa tidur. Ini sudah pukul sebelas, besok kamu harus dalam keadaan yang baik"

"Tidur katamu?"

"Iya, apa kamu punya masalah telinga?"

Sudut bibi Yoo Jonghyuk terangkat, dia mematikan komputer langsung dengan tombol power lalu berdiri dengan Kim Dokja yang berada di gendongannya.

Sambil berjalan, ia bertanya. "Jadi kamu butuh waktu lima hari untuk memulihkan kondisimu?"

"Apa maksudmu -AKH!" Kim Dokja merasakan dirinya melayang sebentar lalu mendarat di tempat yang empuk.

Yoo Jonghyuk yang barusan melempar Kim Dokja, sekarang sedang berjongkok di depan nakas mencari sesuatu yang Han Sooyoung berikan padanya beberapa waktu lalu. Kim Dokja yang penasaran ikut melihat apa yang Yoo Jonghyuk cari lalu kedua matanya melotot lebar.

"H-hei Jonghyuk-ah, kamu tidak berpikir untuk melakukannya sekarang kan?"

"Kenapa? Bukannya kamu yang mengajakku?"

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang