Sekarang sudah hampir tengah hari dan Kim Dokja masih tidur meringkuk dengan posisi miring di atas tempat tidur luas yang sudah tidak lagi bisa disebut rapi. Tirai masih tertutup rapat dan AC juga dinyalakan untuk membuatnya nyaman tertidur di tengah musim panas.
Sedangkan Yoo Jonghyuk sudah terbangun beberapa jam yang lalu. Ia bahkan sudah berolahraga pagi, sarapan sendirian dan memainkan satu ronde game online di komputernya sebelum pergi membersihkan diri.
Tidak lama, Yoo Jonghyuk keluar dari kamar mandi hanya dengan celana pendek berwarna hitam yang menutupi tubuhnya. Surai hitam legam miliknya masih meneteskan air yang jatuh di kulit eksotis dengan beberapa garis cakaran halus yang menghiasinya.
Ia berjongkok di sisi tempat tidur dan berhadapan langsung dengan wajah kekasihnya. Berbeda dengan kondisi kamar yang tidak berbentuk, Kim Dokja tertidur dengan ekspresi penuh ketenangan. Deru napas halus terdengar damai.
Kemudian tubuh itu mengeliat singkat. Matanya terbuka sedikit kemudian tertutup kembali.
Yoo Jonghyuk mengulurkan tangan, mengusap pipi kenyal itu lembut dengan punggung jemarinya.
"Darling, wake up"
Mata Kim Dokja terbuka setengah. Senyuman manis terpasang apik di bibirnya. Suatu pemandangan indah yang hanya bisa di nikmati oleh Yoo Jonghyuk.
"Good Morning, Jonghyuk-ah"
"Sekarang sudah hampir lewat tengah hari"
"Mm" Kim Dokja menahan tangan Yoo Jonghyuk yang ada di pipinya. "Bangunkan aku lima menit lagi"
"Kamu sudah mengatakan itu beberapa jam yang lalu"
"Benarkah? Aku tidak ingat~~"
"Darling, get up"
Kim Dokja terkekeh. Ia menerima uluran tangan kemudian melingkarkan lengannya di leher Yoo Jonghyuk.
"Aku akan bangkit kalau kamu memanggilku seperti itu lagi"
Yoo Jonghyuk menghela napas. "Cepat. Kamu belum makan"
"Panggil aku lagi, Jonghyuk-ah. 'Darling~~' begitu"
"Kim Dokja. Jangan becanda"
"Sekali saja. Kamu melakukannya dengan baik beberapa saat yang lalu"
"Mandi dulu"
"Atau panggil aku 'Dokja-ya~' cmon sunfish"
Tanpa mengindahkan perkataan tidak masuk akal dari pria di depannya, Yoo Jonghyuk menggendongnya ke arah kamar mandi. "Kalau kamu bicara omong kosong lagi, aku tidak akan ragu melemparkanmu dari balkon"
Kim Dokja tertawa. Menggoda Yoo Jonghyuk adalah salah satu hobi barunya. Pria beraura dingin itu selalu memasang ekspresi marah dan kesal namun justru memberikan kesan sangat tampan di matanya.
Setelah memastikan Kim Dokja duduk dengan benar di dalam bath up, Yoo Jonghyuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pria itu untuk mandi. Ia mengisi air, menuang sabun, menyiapkan mantel handuk bersih dan menyalakan difuser dengan aroma cinnamon yang berada di sudut ruangan.
Setelah memastikan semuanya siap, ia mendekat lagi ke sisi Kim Dokja yang menatapnya dengan senyuman lebar yang entah kenapa membuat perasaan Yoo Jonghyuk tidak enak.
"Kamu mau makan apa?"
"Apa saja selain sosis. Karena semalam aku sudah kenyang memakan sosis berukuran sangat besar dan berurat milik kekasihk-- umpff???"
Yoo Jonghyuk membekap mulut Kim Dokja secepat yang ia bisa. Namun telinganya jelas sudah berwarna sangat merah. "Kim Dokja. Diam."
"Rwasanyua twenggworkan kuw awkan sowbek~!"
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!