Lakukan yang terbaik

1.1K 267 4
                                    

Malam itu Kim Dokja tidak mendapat jawaban apapun. Han Sooyoung diam seribu bahasa dan memilih untuk tidur membelakangi mereka. Ia mengira bahwa itu sebuah kepura-puraan, namun suara dengkuran halus menandakan gadis itu benar-benar tertidur.

Keesokan paginya di mana matahari belum muncul, Persephone yang berniat membangunkan putranya justru menemukan seorang perempuan yang tidur tengkurap di tengah tempat tidur. Dan dua orang lainnya tidur saling berpelukan di sofa.

Ia duduk di tepi kasur lalu mengusap rambut Han Sooyoung lembut, "Sooyoung, waktunya bangun"

Perlahan kelopak mata itu terbuka memperlihatkan mata tajam nan lebar. "Ib--" sedetik kemudian Han Sooyoung menutup mulutnya, "Ah, bibi"

"Sejak kapan kamu ada di sini? Kemarin aku tidak melihatmu"

"Aku datang di malam hari"

Persephone menepuk puncak kepalanya beberapa kali sebelum bangkit dari duduk, "Cepat bangun dan siap-siap"

Setelah mendapat anggukan, ia berjalan ke sisi lain untuk membangunkan dua orang yang tidur di sofa. "Dokja, Jonghyuk, bangun"

Keduanya membuka mata bersamaan, dan setelah memastikan semuanya benar-benar bangun dari tidurnya Persephone meninggalkan kamar untuk menyiapkan sarapan pagi.

"Kalian bertingkah seperti pasangan yang sudah menikah" komentar Han Sooyoung gerah saat melihat pipi Kim Dokja yang sedang dibelai lembut oleh Yoo Jonghyuk.

"Tutup saja matamu daripada rasa iri memenuhi tubuhmu"

Gadis berambut pendek dengan poni itu menggerutu, "Aku mandi duluan, kau masih menyimpan bajuku di sini kan?"

Kim Dokja menunjuk salah satu almari dengan dagunya, "Cari saja di sana"

Han Sooyoung bangkit dan setelah pintu almari itu terbuka ia menemukan beberapa potong baju yang terlihat familiar di ingatannya, namun ada beberapa yang terasa asing. "Kau membelikan aku baju?"

"Hah? Untuk apa pula aku membuang uangku untuk orang sepertimu?"

"Ada banyak baju baru di sini" ucapnya sambil mengambil satu di antaranya. Sebuah set pakaian berwarna coklat.

"Oh, ibuku yang membelikannya"

Han Sooyoung menoleh, "Ibumu?"

"Iya, beberapa waktu yang lalu. Dia ingin memberikannya langsung tapi kau tidak datang ke rumah, jadi dia meletakkan itu di almari"

Hatinya menghangat, satu senyum lembut terukir, dan sebelum dua orang yang ia rasa sebagai idiot itu melihatnya, Han Sooyoung berjalan masuk ke kamar mandi.

Butuh waktu lebih dari satu setengah jam hingga ketiganya selesai bersiap. Tentu saja orang yang menghabiskan banyak waktu untuk mandi adalah Kim Dokja. Entah apa yang dilakukan laki-laki manis itu di dalam kamar mandi.

Suasana rumah menjadi lebih berwarna dari biasanya. Hari yang biasanya terasa mencekam bagi para pekerja menjadi lebih santai karena suara dua orang beradu pendapat yang tengah berjalan menuruni tangga utama.

"Rambutmu jelek"

"Apa?! Aku menghabiskan banyak uang untuk merawat rambutku! Dan kau bilang rambut seperti ini jelek?! Lalu apa kabar dengan rambut pemarah itu?!"

"Rambut Jonghyuk bagus"

"Kau benar-benar pilih kasih ya..."

Kim Dokja merasa lega karena rasa canggung setelah ia menanyakan siapa yang gadis itu sukai semalam hilang tanpa jejak di pagi ini.

"Hidungmu jelek. Lebih besar dari biasanya"

Tentu saja semua itu tidak di bayar gratis. Lontaran pedas itu terus dilayangkan padanya.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang