"Jonghyuk, lebih cepat, aku sudah basah"
"Kim Dokja, diamlah, aku sedang berusaha"
"Kenapa kamu lama sekali? Kita berdua sudah basah! Cepatlah!"
Tangan Yoo Jonghyuk bergetar, berusaha melepaskan sesuatu namun ia gagal.
"Aku tidak bisa melakukannya" ucap Yoo Jonghyuk dengan suara yang teredam oleh bunyi di sekitar mereka.
Kim Dokja tidak sabar untuk terus menunggu, dia meraih tangan Yoo Jonghyuk dengan agresif dan berkata.
"Sial, biar aku sendiri yang melakukannya" lalu dia membuka payung.
Sesuatu yang tidak bisa dibuka oleh Yoo Jonghyuk dapat dibuka oleh Kim Dokja dengan sekali percobaan. Namun payung bening itu tidak bisa menutupi kedua tubuh remaja 18 tahun itu sekaligus. Tubuh Yoo Jonghyuk yang pada dasarnya besar sama sekali tidak tertutup payung, hanya kepalanya saja terhindar dari derasnya air hujan.
"Jangan ambil payungku!" seru Kim Dokja mencoba mempertahankan satu-satunya payung yang menutupi tubuhnya.
"Berikan padaku, Kim Dokja"
"Tidak! Kamu tidak perlu memakai payung!"
"Aku yang menemukannya lebih dulu!"
"Tidak! Sekarang ini menjadi milikku!"
"Kim Dokja, ini semua idemu. Jadi kamu yang harus bertanggung jawab"
Beberapa waktu yang lalu, Kim Dokja memaksa Yoo Jonghyuk untuk datang ke danau di belakang rumahnya padahal langit sudah mendung dengan awan yang sangat hitam. Belum sampai setengah jam mereka duduk di tepi danau, air hujan deras tiba-tiba mengguyur keduanya.
Yoo Jonghyuk mengutuk Kim Dokja dengan kekesalan yang memuncak, tadi ia bersantai di kamar Kim Dokja yang hangat sambil memainkan sebuah game. Tapi sekarang dia berakhir terguyur air hujan yang sangat dingin, belum lagi jarak danau dan rumah utama lumayan jauh.
Angin kencang tiba-tiba berhembus diantara mereka, payung yang keduanya perebutkan terbang bebas dan mendarat di puncak sebuah pohon.
Kim Dokja dan Yoo Jonghyuk mentap payung itu dengan pandangan yang sama.
Pria yang lebih kecil menyadari bahwa sesuatu yang menyeramkan akan terjadi, ia berlari sekuat tenaga meninggalkan satu pria lainnya.
Lalu suara menggelegar Yoo Jonghyuk terdengar jelas di antara derasnya air yang jatuh ke bumi.
"KIM DOKJA!!! AKAN KU BUNUH!!!"
Tawa Kim Dokja meledak, dia menoleh ke belakang, terlihat Yoo Jonghyuk yang juga berlari ke arahnya.
"Jangan mengejarku!!"
"Akan kubalas!!!"
Keduanya terus berlari dengan tawa Kim Dokja diantaranya. Mereka sampai lupa untuk masuk dari pintu belakang.
Akhirnya saat sampai di halaman depan rumah, Yoo Jonghyuk berhasil menangkap leher Kim Dokja menggunakan perpotongan sikunya.
"Hahahahha! Yoo Jonghyuk, lepaskan aku!"
Yoo Jonghyuk memperhatikan wajah Kim Dokja yang berada di bawah lengannya, di kulitnya yang indah air bening mengalir dengan bebas.
Wajahnya mendekat ke arah Kim Dokja perlahan, jarak di antara keduanya semakin terkikis. Tepat sebelum hidung mereka bersentuhan, Kim Dokja menolehkan wajahnya lalu dengan cepat menggigit lengan Yoo Jonghyuk yang menguncinya.
Kim Dokja mengambil kesempatan itu untuk berlari dengan tawanya yang berderai. Dinginnya air hujan yang menyapu kulitnya tidak lagi terasa dingin.
Dari balkon lantai tiga, Hades dan Persephone melihat interaksi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!