Novel sekali cetak

1.6K 416 41
                                    

Suasana dalam kelas masih ramai seperti sebelum dia pergi, namun ketika Yoo Jonghyuk kembali dia tidak menemukan keberadaan Kim Dokja di dalam kelas.

"Di mana Kim Dokja?"

Han Sooyoung yang tengah bermain kartu dengan Abbys mengangkat pandangannya. "Dia pergi ke perpustakaan"

"Kenapa kau biarkan dia pergi sendiri? Kau bodoh harusnya tau jika Kim Dokja tidak boleh ditinggakan sendiri"

Gadis delapan belas tahun itu kembali menfokuskan perhatiannya pada kartu, "Dia sudah besar"

"Sudah berapa lama dia pergi?"

Kali ini yang menjawab adalah Abbys, "Beberapa menit setelah kau pergi"

Tanpa menunggu lebih lama lagi Yoo Jonghyuk meninggalkan mereka dengan langkahnya yang lebar.

Abbys menatap punggung itu lalu berbicara dengan Han Sooyoung yang duduk di depannya. "Ada apa dengannya?"

"Sunfish itu? Dia sedang berusaha keluar dari zona tsundarenya"

"Aku khawatir dengan konsisi Uriel nantinya jika dia terus berperilaku seperti itu"

"Kita lihat saja, aku bertaruh 50.000 won jika dia bisa menahannya sampai dua hari lagi"

Sementara itu, orang dijadikan taruhan sedang memilih jenis minuman yang akan dia beli dari kafetaria. Yoo Jonghyuk tengah berdiri dengan raut wajah yang serius menyebabkan siswa lain yang ingin membeli minuman mengurungkan niatnya dan memilih kehausan.

Setelah mempertimbangkan dari segi rasa, komposisi dan jenis minuman, Yoo Jonghyuk memutuskan untuk membeli susu kotak rasa taro dan full cream. Sebelum ia membayar ia juga mengambil satu bungkus makanan ringan.

Kemudian kembali melanjutkan perjalanannya ke perpustakaan yang berada di lantai dua. Ia juga membalas sapaan dengan anggukan singkat dari Jung Heewon yang tengah menggoda Lee Hyunsung dengan candaannya di salah satu koridor.

Ketika Yoo Jonghyuk tiba di depan pintu perpustakaan, ia merapikan rambutnya singkat lalu masuk kedalam ruangan yang tidak akan ia kunjungi jika bukan karena Kim Dokja.

Ia mengedarkan pandangan, di salah satu sudut dekat dengan jendela yang terbuka, rambut lembut seseorang yang sangat ia kenal menari dengan indah. Di tangannya ada sebuah buku yang ia yakini sebagai novel fantasi yang sudah ia kenal.

Dari samping terlihat wajah serius laki-laki itu, kadang ia mengerutkan kening dan kadang tersenyum seperti ikut merasakan apa yang terjadi di novel itu.

Satu senyuman yang sangat tipis terbit di bibir Yoo Jonghyuk, ia berjalan mendekati Kim Dokja lalu meletakkan barang tadi ia bawa ke meja.

Dia memperhatikan Kim Dokja yang masih sibuk dengan novelnya, ia melepaskan jas sekolahnya sendiri, kemudian memakaikannya pada bahu kecil itu.

Kim Dokja menoleh kebelakang, sedikit keterkejutan terlihat di wajahnya. "Sejak kapan kamu ada di situ?"

"Belum lama" jawabnya singkat lalu duduk di sebelah Kim Dokja. Ia meraih satu susu kotak, setelah menusuknya dengan sedotan, Yoo Jonghyuk menyodorkannya di depan mulut Kim Dokja.

"Minum ini"

Seolah menemukan sesuatu yang salah, Kim Dokja menatap Yoo Jonghyuk cukup lama.

"Aku tidak melakukan sesuatu yang aneh dengan minuman ini, jadi minun atau buang saja jika kamu tidak suka"

Kim Dokja menggelengkan kepalanya singkat lalu meraih tangan Yoo Jonghyuk yang memegang susu kotak, membawanya kedepan mulutnya lalu meminum beberapa tegukkan.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang