Keributan kecil di kafetaria

2.6K 545 50
                                    

Han Sooyoung menatap Yoo Jonghyuk, "Hei katakan padaku, ada apa antara kau dan bocah Kim itu? Apakah kalian berpacaran?"

"Tidak" jawab Yoo Jonghyuk cepat.

"Che, kau tidak perlu merahasiakannya dariku" Han Sooyoung memutar bola matanya malas sedangkan Yoo Jonghyuk diam saja.

Yoo Jonghyuk mengeluarkan ponselnya dan mulai memainkan game online disana. Han Sooyoung kesal dan menggeser tubuhnya mendekati Yoo Jonghyuk.

"Hei apa aku boleh mencobanya?"

"Tidak"

"Che! Kau tidak pernah bersikap baik kepadaku"

"..."

"Ayolah ajari aku sedikit"

Dengan mendegus kasar lengan kanan Yoo Jonghyuk menggapai bahu kecil gadis itu, merangkulnya dari samping.

"Ini untuk serang, ini tembak, ini untuk vitality, ini menambah strength" jelas Yoo Jonghyuk, Han Sooyoung mengangguk dan dengan gerakan kaku mulai menyerang lawan.

Kalau saja ada orang yang tidak mengenal mereka berdua pasti akan berpikir mereka adalah pasangan yang serasi. Pria dengan badan besar dan wanita dengan badan mungil. Bermain game online dalam satu ponsel.

Tentu saja jika mereka tidak mendengar apa yang keluar dari dua orang itu.

"Orang bodoh! Bukan seperti itu!"

"Lalu bagaimana? Ini sesuai intruksimu bajingan!"

"Tekan ini bodoh! Lihatlah ada musuh didepanmu!"

"Akh kau berisik!"

"Han Sooyoung apakah kau buta?"

"Diam brengsek! Aku sedang berusaha fokus!"

Kemudian..

DEFEAT

Yoo Jonghyuk melongo, Han Sooyoung dengan gerakan hati hati mencoba memindahkan lengan Yoo Jonghyuk yang ada di bahunya. Tapi naas, lengan Yoo Jonghyuk sudah mencekik leher Han Sooyoung menggunakan lengannya.

"Lepaskan aku brengsek! Akh! Aku tidak bisa bernafas!" Han Sooyoung meronta mencoba melepaskan lengan itu dari lehernya. Tapi tidak berhasil, lalu dengan kekuatan kedua tangannya, Han Sooyoung mencekik leher Yoo Jonghyuk. Dan terjadilah kejadian kekerasan di dalam kafetaria.

Walaupun ada banyak orang menonton tidak ada yang berani mendekat. Sampai pria kurus dan wanita rambut putih itu sampai di meja mereka.

"Hei hei! Apa yang kalian lakukan?! Ini sekolah bukan tempat untuk pembunuhan!" Kim Dokja yang baru sampai langsung melerai kedua orang yang berusaha saling membunuh itu.

"Apa ini? Baru aku tinggal sebentar kalian sudah saling membunuh begitu!" Omel Kim Dokja. Han Sooyoung dengan muka merah yang dipenuhi amarah, dan Yoo Jonghyuk yang masih berekspresi dingin namun terlihat jelas urat kekesalannya.

"Orang bodoh itu membuat rank game ku menurun drastis!"

"Tidak! Orang itu menyalahkanku! Aku tidak salah!"

"Hah sudahlah kalian berdua sama saja!" Kim Dokja mengela nafas lalu melirik canggung ke sebelahnya, ada Lee Seolhwa yang menatap keduanya dengan mata lembut namun menyorotkan kesedihan.

"Ah terimakasih sudah membantuku Lee Seolhwa, letakan itu disini saja" pria itu tersenyum

"Kenapa kamu tidak memintaku membawakannya? Kamu tidak perlu sampai meminta bantuan orang lain" Han Sooyoung mencubit pinggang Yoo Jonghyuk, memperingatkan

"Han Sooyoung apakah kau benar benar ingin mati?" mata itu menyorot permusuhan lagi.

"Ah tidak apa apa, kebetulan tadi aku dan Dokja mengantri bersama jadi aku menawarkan bantuan"

"..."

Hening, tidak ada yang tau harus menjawab bagaimana.

"Oh iya Joonghyuk, aku membeli murim dumpling ini dari toko Aileen. Semoga kamu menyukainya" dengan canggung Lee Seolhwa tersenyum dan berjalan menuju mejanya yang sudah berisi Jung Heewon, Lee Hyunsung dan Yoo Sangah.

Punggung itu tampak sedih.

"Che, hidupmu sangat beruntung ya Jonghyuk. Apa aku boleh membukanya?" itu suara Han Sooyoung

"Buka saja"

Setelah mendapat persetujuan Han Sooyoung langsung membukanya. Harum dan masih hangat, asap putih tipis masih mengepul.

"Wah apakah aku boleh mencobanya?" mata Kim Dokja bersinar, Han Sooyoung memukul kepala pria manis itu kemudian melotot. Dasar tidak peka.

"Ah baiklah baiklah" menghela napas, Kim Dokja mendudukan dirinya disamping Han Sooyoung. Yoo Jonghyuk tampak tidak puas, sedangkan Han Sooyoung tersenyum penuh kemenangan.

"Kim Dokja, kamu.." Yoo Jonghyuk mengerang

"Ada apa?" tanya Kim Dokja dengan muka polosnya

Yoo Jonghyuk menyuap mie Gong-Pildu dengan kasar sebagai bentuk kekesalannya.

Han Sooyoung yang berada di tengah tengah mereka terkikik geli.

"Nah, Sooyoung, makan ini" ucap Kim Dokja sambil menyodorkan sendok berisi sup makaroni, Han Sooyoung dengan senang hati membuka mulutnya.

"Hah aku kenyang sekali" ucap Han Sooyoung setelah menghabiskan sup nya.

"Siapa yang akan makan dumpling itu?" tanya Kim Dokja

"Makan saja selagi hangat" jawab Yoo Jonghyuk

"Kamu tidak mau?"

"Tidak"

"Hei aku juga mau makan itu!" potong Han Sooyoung

"Bukankah kamu barusan bilang sudah kenyang?"

"Sedikit saja"

"Baiklah" Kim Dokja memotong dumpling itu agar bisa dimakan sekali suapan, kemudian menyodorkannya pada Han Sooyoung

"Gila ini enak sekali!" mata Han Sooyoung berbinar, gadis yang selalu bilang makanan tidak enak itu sekarang memuji makanan. Yoo Jonghyuk yang melihat itu jadi penasaran dengan rasanya.

"Kim Dokja berikan padaku juga" dia mencondongkan badan ke depan Han Sooyoung untuk menerima suapan itu.

"... Enak" komentarnya pendek, kemudian menambahkan, "berikan padaku lagi"

"Hei sebelum itu biasakah kalian pergi dan duduk berdampingan saja? Apakah kalian akan suap suapan begitu dengan aku di antara kalian? Pergilah!" usir gadis berambut pendek itu

"Kamu saja yang minggir" suruh Yoo Jonghyuk

Mata Han Sooyoung menajam, "Che, baiklah" gadis itu berdiri kemudian duduk menyandar di bahu Yoo Jonghyuk yang sekarang sudah berdiri berhadap hadapan dengan Kim Dokja.

Mereka sudah seperti suami istri saja batin gadis itu sambil menutup mata.

"Jonghyuk-ah makanlah sendiri"

"Tidak mau"

"Kenapa?"

"Kan ada kamu?"

"Kamu keras kepala sekali" walaupun mulutnya protes tangannya tetap dengan sabar menyuapi temannya itu.

Yoo Jonghyuk mengambil sumpit lain, mengambil potongan dumpling dan menyuapkannya ke mulut Kim Dokja "Kamu juga makanlah beberapa"

"Wah? Tumben sekali kamu bersikap lembut" ucap pria itu dengan pipi menggembung

"Aku selalu bersikap lembut"

Kemudian keduanya tidak lagi berbicara. Kafetaria sudah sepi karena sebentar lagi bel, siswa lainnya lebih memilih bersantai ditaman sambil menunggu bel.

"Ugh, aku benar benar malas ikut pelajaran" Han Sooyoung berkata dengan mata yang masih tertutup

"Aku juga" tambah Yoo Jonghyuk

"Bagaimana kalau kita bolos saja?" usul Kim Dokja

Ketiganya saling bertatapan kemudian mengangguk kompak.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang