Tidak sendirian

2.4K 501 55
                                    

"Apa kamu tidak akan menjawabku? Ini sudah sepuluh menit"

Yoo Jonghyuk dari tadi tidak bergerak sedikitpun

"Aku sudah bilang aku tidak apa ap-"

"Sekarang bahkan kamu tidak menatapku" potong Kim Dokja

"Kim Dokja, itu tidak seperti yang kamu pikirkan"

"Lalu beri aku alasan kenapa ada alkohol dengan konsentrasi tinggi yang kamu sembunyikan dengan begitu rahasia?"

Yoo Jonghyuk tidak menjawab

"Aku sudah bilang kan, kamu bisa membicarakan nya denganku"

Yoo Jonghyuk melepaskan pelukannya kemudian duduk tegak, matanya menatap datar "Kamu tidak akan mengerti"

Ekspresi Kim Dokja mengeras

"Tidak, aku mengerti yang kamu rasakan lebih dari siapapun. Apa kamu lupa kalau aku pernah merasakan hal yang sama?"

Kim Dokja bangkit dari kursi dan berjongkok di sebelah kursi yang ditempati Yoo Jonghyuk. Tangan kurusnya menggapai sebelah tangan Yoo Jonghyuk kemudian menggenggamnya.

"Yoo Jonghyuk, apa kamu mau melakukan apa yang aku minta?" suaranya terdengar melembut

Mata Yoo Jonghyuk menatap manik jernih milik Kim Dokja, seperti tengah berpikir kemudian mengangguk

Kim Dokja bangkit dengan menyeret tangan Yoo Jonghyuk menuju pintu dan menyambar coat yang tadi mereka beli

"Kamu akan membawaku kemana?"

"Ikuti saja"

Mereka berdua masuk lift, selama lift bergerak naik Kim Dokja memakaikan coat ke tubuh Yoo Jonghyuk kemudian memakai miliknya sendiri.

Saat pintu lift terbuka mereka sudah berada di lantai teratas gedung. Setelah membuka pintu besi, hamparan langit berbintang terlihat begitu dekat

Ekspresi bingung terpancar dari wajah Yoo Jonghyuk, "Kenapa kita di rooftop?"

Kim Dokja tidak menjawab, dia berjalan meninggalkan Yoo Jonghyuk menuju tembok pembatas kemudian duduk di atasnya

Yoo Jonghyuk tersentak, "Kim Dokja... Apa yang kamu lakukan?"

"Aku hanya melihat pemandangan, bukankah itu indah?"

Di atas mereka bintang bercahaya indah, sedangkan di bawah terlihat lampu lampu yang tampak seperti serpihan cahaya

"Aku tidak suka pemandangan"

Kim Dokja menatap laki-laki yang kini sudah berdiri di hadapannya, "Kenapa?"

"Karena itu adalah sesuatu yang akan hilang suatu saat nanti"

Kim Dokja tersenyum, "Kamu benar, tapi bukankah kita bisa menikmatinya selama itu masih ada?"

Yoo Jonghyuk tidak menjawab, dia hanya melihat seseorang yang sekarang ada dihadapannya. Dia terlihat beribu-ribu kali lebih indah daripada pemandangan yang pernah dia lihat selama hidupnya

Kulit putih tanpa cacat nya terpantul cahaya remang remang, membuatnya lebih bersinar. Dan mata jernih itu merefleksikan rasi bintang yang sedang dilihatnya

Hanya ada satu kata yang terlintas di benaknya.

Cantik.

Bibir tipis itu bergerak dengan indah, "Yoo Jonghyuk, kamu masih punya aku, jangan memendamnya sendiri"

"..."

Tangannya terulur membelai pipi Yoo Jonghyuk, "Aku tidak melarangmu minum alkohol, tapi setidaknya biarkan aku menemanimu"

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang