Drunk and Dazed

1K 175 7
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul dua pagi tapi Yoo Jonghyuk masih belum juga pulang. Kim Dokja berusaha meneleponnya beberapa kali tapi ponselnya tidak menunjukan sambungan. Melihat jam tangannya sekali lagi, kemudian ia kembali menginjak gas mobil untuk pergi ke satu tempat dengan probabilitas terbesar yang akan di kunjungi Yoo Jonghyuk malam ini.

Club malam.

Setelah bekendara beberapa saat, Kim Dokja memakirkan mobil di halaman sebuah tempat hiburan malam paling terkenal yang ada di ibu kota.

Membuka pintu untuk keluar dan langsung disambut oleh suara musik terdengar lemah di telinga dan cahaya neon ungu yang begitu menusuk di mata. Tepat setelah Kim Dokja turun dari mobil, seorang wanita dengan baju dominan jaring dan sebuah bando kelinci meraih lengannya dan bergelayut manja.

"Maaf tapi aku kesini untuk mencari seseorang" dengan datar dan gerakan dingin, Kim Dokja melepas lengan itu lalu masuk kedalam gedung.

Kim Dokja mengerutkan kening saat dentuman musik yang keras masuk ke gendang telinganya. Bukannya tidak pernah berkunjung ke tempat hiburan malam, tapi ia akan memilih tempat yang benar-benar tenang karena tempat ramai seperti ini tidak cocok untuk kepribadiannya yang suka keheningan dan lebih memilih minum sendirian daripada terjun ke tempat penuh dengan orang.

Ia mengedarkan pandangan yang sesak oleh pengunjung lalu matanya jatuh di satu titik. Di tempat yang lumayan jauh, Yoo Jonghyuk duduk di depan seorang bartender. Di sampingnya dua orang wanita seperti yang ia temui di halaman depan tadi mencoba menggodanya tapi Yoo Jonghyuk tetap duduk tanpa merespon sedikitpun.

Mereka tidak tau jika orientasi seksual Yoo Jonghyuk bukanlah pada lawan jenis. Tapi bukan berarti Yoo Jonghyuk akan sepenuhnya menolak sentuhan-sentuhan itu. Apalagi ia tengah berada di bawah pengaruh alkohol yang membuatnya tidak punya kontrol atas tubuhnya sendiri.

Ketika Kim Dokja mendekat, dua wanita malam itu menatapnya. Namun sebelum mereka berbicara Kim Dokja mengeluarkan dompet lalu menarik semua uang yang ada di dalamnya dan meletakkan kertas tebal itu di atas meja.

"Biasakah kalian meninggalkan kami?"

Dua wanita saling bertatapan dengan ekspresi puas kemudian mengangguk patuh lalu berjalan menjauh, sepertinya hendak mencari mangsa baru. Yah, itu bukan sesuatu yang harus Kim Dokja urusi. Ia mengulurkan tangan, mencegah gelas yang mendekat ke arah bibir kekasihnya.

Yoo Jonghyuk menoleh tapi matanya tidak fokus. Dia adalah peminum yang buruk yang ia tau sejauh ini.

Kim Dokja menghembuskan nafas panjang saat melihat beberapa gelas yang kosong dan satu botol alkohol dengan konsentrasi lumayan tinggi yang tinggal seperempat.

Bartender yang duduk di depan Yoo Jonghyuk bersuara, "Sudah lama aku tidak melihatmu"

"Tidak ada alasan bagiku untuk datang ke tempat seperti ini" balas Kim Dokja. "Dan aku sudah bilang kan jangan memberikan Jonghyuk alkohol dengan konsentrasi tinggi?"

"Maaf tapi aku tidak punya pilihan lain. Dia datang dengan wajah yang siap menghancurkan club" sepupu Jung Heewon, si pemilik bar menjawab dengan nada yang menyiratkan kesesalan. Dia juga tau jika Yoo Jonghyuk tidak bisa minum alkohol dan itu juga sebabnya ia duduk menemaninya.

"Ngomong-omong apa terjadi sesuatu pada kalian berdua?"

Kim Dokja terdiam selama beberapa saat. "Hanya perbedaan pendapat kecil"

"Tidak mungkin. Aku kenal kalian bukan hanya sehari dua hari, aku tau jika perbedaan pendapat Yoo Jonghyuk pasti akan mengalah. Sebenarnya ada apa?"

"Aku marah padanya karena dia bertengkar dengan mahasiswa lain"

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang