Anak perusahaan

1.5K 389 35
                                    

Kim Dokja menatap pantulannya di kaca, setelan formal yang ditambah coat putih melekat dengan apik di tubuhnya. Di tangannya tergenggam sebuah topeng yang hanya bisa menutupi setengah wajah berwarna putih.

Saat ia keluar, terlihat Hades yang menganggukan kepala. Kemudian keduanya berjalan seiringan.

Dari awal tangga bagian bawah sampai pintu rumah utama berdiri para pekerja yang memakai seragam mereka. Seolah menantikan hari ini, semuanya sudah berbaris dari tiga puluh menit yang lalu.

Ketika Hades, Persephone dan Kim Dokja mulai berjalan melintasi mereka, semuanya secara bersamaan membungkukkan badan. Mereka semua berusaha untuk menahan sensasi aneh dan aura mengintimidasi yang bergitu kuat dari majikan mereka.

Seiring dengan suara ketukan sepatu beradu dengan lantai yang masuk ke telinga mereka, saat itu juga mereka menahan nafasnya.

Salah satu wanita berpakaian pelayan melirik ketiganya melalui ekor mata, terlihat satu keluarga yang berjalan tegak, menatap semuanya tanpa emosi, dan tidak ada sedikitpun keraguan di setiap langkah yang mereka ambil.

"Semoga pekerjaan anda berjalan dengan lancar" ucap para pelayan bersamaan menggema untuk melepaskan kepergian keluarga itu.

Sesampainya di depan pintu utama, Persephone memeluk Kim Dokja dan bicara dengan nada yang menyejukkan. "Selesaikan urusanmu dan berhati-hatilah"

Setelah mengangguk, Kim Dokja masuk kedalam mobil Porsche putih barunya. Sedangkan Hades tidak mengendarai mobil BMW nya sendiri, ia menyerahkan tugas itu kepada seorang supir.

Persephone tampak melambaikan tangannya saat kedua mobil itu mulai meninggalkan halaman rumah. Setelah mobil Porsche putih benar-benar sudah keluar dari gerbang, ia berjalan masuk ke dalam rumah.

"Sudah cukup, kalian pergilah" ucapnya dingin dengan satu tangan yang melambai lemah di udara.

Beberapa pelayan yang belum meninggalkan tempat mereka membuat satu lingkaran kecil dan saling berbisik.

"Aku berharap hari seperti ini tidak akan datang lagi, aku hampir saja kencing sambil berdiri"

"Mau bagaimana lagi, ini tugas kita"

"Aku rasa keluarga ini punya dua sisi"

"Ah kau benar, tuan muda kita juga sifatnya akan berbalik 180° saat sedang bersama dengan temannya"

"Hei, pelankan suaramu"

"Ngomong-omong apa yang akan mereka lakukan?"

"Aku juga tidak tau, itu bukan urusan yang harus diketahui oleh pesuruh seperti kita"

Sementara itu, di dalam mobil putih yang melaju kencang, Kim Dokja mencoba menfokuskan pandangannya ke jalanan. Manik pria itu menangkap mobil sport yang melaju berlawanan arah dengannya, ia memperhatikan kaca spion untuk memastikan apa yang ia lihat.

Kemudian tanpa sadar, jemari yang memegang setir kemudi mengerat dan kecepatan mobil melaju lebih kencang dari sebelumnya.

Saat Kim Dokja kembali mendapatkan akal sehatnya, ia sudah sampai di halaman depan sebuah gedung dengan debu yang berterbangan di bagian belakang mobilnya.

Dia menoleh keluar mobil, ada beberapa orang yang memakai pakaian formal berjajar untuk menyambut kedatangannya. Ia menarik nafas panjang lalu memakai topeng sebelum keluar dari mobil.

Seorang pria dengan kacamata mendekatinya, "Semuanya sudah siap"

Kim Dokja mengangguk, ia berjalan memasuki gedung bercat putih itu dengan kedua tangan yang masuk di saku coatnya.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang