Self Manipulation

1K 192 54
                                    

Ia jatuh tertidur.

Hal yang Kim Dokja ingat sebelum datang ke tempat ini. Hari berjalan seperti biasa. Ia bangun, melakukan bimbingan tugas akhir hingga sore hari dan malamnya langsung jatuh tertidur di pelukan Yoo Jonghyuk. Tapi setelah matanya terpejam, justru berakhir di tempat menyesakkan.

Kim Dokja mengedarkan pandangan, berharap menemukan sebuah sudut atau warna lain. Tapi yang terlihat hanyalah warna putih tak berujung. Membuat mata lelah dan nafas menjadi tak nyaman. Mengulurkan tangan, berharap menyentuh sesuatu tapi udara kosong yang bisa diraih.

Apa tempat ini bisa dikatakan sebagai sebuah ruangan? Kim Dokja tidak tau.

Ruangan putih, penggambaran tanpa emosi mengingatkannya pada satu memori yang sangat ingin ia lupakan. Memori itu muncul kembali secara paksa. Mencoba untuk kembali menenggelamkan sosoknya pada kenangan beberapa tahun lalu.

Ia ingin bangun kembali ke alam sadar atau menggunakan imajinasinya untuk membentuk warna lain. Kim Dokja menghela nafas dengan sedikit kelegaan saat mendapati beberapa benda mengisi ruangan putih.

Cermin.

Cermin.

Cermin.

Banyak cermin muncul mengelilingi tubuhnya. Merefleksikan seluruh ekspresi ketakutan di wajahnya.

Kemudian sebuah suara terdengar. Bergema. Memaksa figur yang tengah menutup kedua telinga untuk mendengar apapun yang akan ia katakan.

Kim Dokja?

Kenapa kau duduk di lantai dengan wajah yang menunjukan ketidakpercayaan?

Kenapa kau melihat cermin dengan pandangan ketakutan?

Seharusnya kau melihat pantulan itu dengan lebih teliti. Bukankah dia terlihat lebih keren dari pada tubuhmu yang sekarang?

Seolah ada tangan tak terlihat, wajahnya di angkat paksa menatap salah satu cermin. Di dalam sana ada dirinya.

Lihatlah, mantel putih bersih yang kau gunakan di cermin itu. Wajahnya terlihat lebih dewasa darimu, kau akan tumbuh seperti itu.

Sosok itu menatapnya. Seolah tengah bercermin.

Tapi kenapa kau malah terus mengambil langkah mundur? Seharusnya kau senang bisa melihat sedikit bagaimana kau akan tumbuh.

Kim Dokja menggelengkan kepala. Menolak apa yang masuk kedalam pikirannya.

Sepasang sayap hitam dan tanduk kecil itu terlihat keren, kan?

Seorang iblis. Bayangan yang harusnya dirinya sendiri berubah menjadi seorang iblis.

Tapi aneh, kenapa bayanganmu menatap dengan mata yang seolah ingin membunuhmu?

Bahkan di tanganmu tergenggam sebuah pedang yang mengkilat.

Kau pasti penasaran kan, bagaimana kau bisa seperti ini?

Apa kau mau aku beritahu sedikit?

...Tidak.

Kalimat-kalimat yang tidak ingin ia dengar kembali menelusup tidak peduli seberapa kuatnya ia menutup indera pendengaran.

Kau sepenuhnya sadar bahwa apa yang kau lakukan adalah atas dasar kehendakmu sendiri.

Aku harus bangun.

Sosok gemetar itu mengambil langkah mundur. Menabrak cermin yang bergerak seperti domino membuat bayangan di dalamnya menjerit kesakitan.

Kemudian,

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang