Tidak ada petunjuk

2.3K 523 19
                                    

Han Sooyoung berlari beriringan dengan Yoo Jonghyuk yang membopong Kim Dokja di lengannya.

Jari-jari kecil Han Sooyoung memencet tombol ponsel dengan tidak sabar untuk menelepon seseorang, begitu teleponnya tersambung dia langsung berbicara.

"Bibi, Kim Dokja pingsan di sekolah"

"Bagaimana bisa-ah, tidak, cepat bawa dia kerumah aku akan memanggil dokter" setelah jawaban itu terdengar sambungan telepon diputuskan sepihak oleh Persephone.

Sesampainya di tempat parkir Han Sooyoung langsung masuk di kursi belakang, lalu Yoo Jonghyuk membaringkan Kim Dokja dengan paha Han Sooyoung sebagai bantalannya.

Beruntung Yoo Jonghyuk membawa tasnya ke lapangan, jadi tidak ada waktu yang terbuang lebih banyak.

Mobil Yoo Jonghyuk berhenti di depan pagar yang tertutup, dia menurunkan kaca lalu berteriak pada penjaga yang berada di pos. "Buka gerbangnya!"

Seorang penjaga berdiri lalu keluar dari pos, "Tidak bisa, ini masih jam sekolah. Apakah kalian akan membolos?"

Ekspresi Yoo Jonghyuk menajam, dengan cepat dia membuka pintu mobil lalu memukul rahang penjaga itu dengan keras.

Satu pukulan dari Yoo Jonghyuk menyebabkan penjaga itu tersungkur di tanah. Tanpa membuang kesempatan Yoo Jonghyuk mengambil kunci yang tergantung. Satu penjaga lain yang masih di dalam pos berniat menghentikannya, tapi suara penuh ancaman Yoo Jonghyuk terdengar. "Jika kau berusaha menghentikanku, akan ku gilas kau dengan mobilku"

Penjaga satunya menciut, dia lebih memilih dimarahi habis habisan daripada bernasib sama dengan rekannya.

Setelah membuka gerbang mobil sport hitam melaju meninggalkan sekolah dengan kecepatan tinggi.

Han Sooyoung menatap keluar jendela, beberapa pengguna jalan tampak terkejut dan dengan segera menjauhi mobil mereka. "Hei, pelankan mobilnya kita bisa mati"

Yoo Jonghyuk mengertakkan gigi, lalu mengurangi kecepatan mobilnya.

Gerbang hitam menjulang, sang pengemudi membunyikan klakson sekeras yang dia bisa. Lalu terlihat tiga satpam yang tergopoh gopoh membuka kan gerbang untuk mereka. Tepat di depan pintu utama rumah, Yoo Jonghyuk mengerem secara mendadak hingga menyebabkan debu debu berterbangan dibelakangnya.

Menghiraukan sumpah serapah yang dilayangkan Han Sooyoung, Yoo Jonghyuk membopong tubuh Kim Dokja memasuki rumah.

Beberapa pelayan terkejut dengan kehadiran seorang pria yang sudah mereka kenal dengan baik sebagai sahabat terdekat tuan muda mereka. Tanpa kata pria itu naik ke arah kamar milik Kim Dokja.

Tidak lama setelahnya Han Sooyoung menyusul setelah memarkirkan mobil dengan benar.

Sambil berjalan gadis itu menjawab ekspresi bingung yang dipancarkan para pelayan. "Kim Dokja sakit, jangan buat keributan"

Yoo Jonghyuk membaringkan Kim Dokja di kasur, bertepatan dengan itu Han Sooyoung dan tiga pria dewasa dengan napas yang terengah-engah memasuki ruangan.

Salah satu dari mereka mendekat, "Tolong bergeser, saya akan memeriksanya"

Pria dewasa dengan pin didada bertuliskan dr. Lee mulai memeriksa, mulai dari detak jantung hingga suhu tubuh Kim Dokja.

"Kenapa dia bisa seperti ini?"

Han Sooyoung menjawab tanpa melepaskan pandangannya dari Kim Dokja, "Seorang babi melemparkan bola ke arahnya"

"Sebelum itu dia sudah tampak pucat dari beberapa hari terkahir" tambah Yoo Jonghyuk

"Dia dehidrasi dan demamnya lumayan tinggi. Saya sudah mengambil sample darah untuk pemeriksaan lebih lanjut" jelas dr. Lee

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang