Lee Jihye memperhatikan sekitar dengan perasaan yang tidak enak, "Bukankah ini termasuk penyalahgunaan kekuasaan?"
"Untuk apa aku punya kekuasaan tapi tidak aku gunakan dengan baik?" jawab Uriel singkat, ia tengah sibuk dengan kamera di tangannya.
Sekarang, di sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk rapat osis, Yoo Jonghyuk dan Kim Dokja duduk berdampingan di tengah ruangan. Sedangkan Jung Heewon dan Uriel duduk di hadapan mereka dengan jarak yang lumayan jauh, di depan mereka ada sebuah meja dan alat tulis.
"Jadi? Kenapa kalian tidak memberikan kita penjelasan?" Jung Heewon menatap keduanya dengan kelewat serius. Sepertinya ia benar-benar mendalami peran sebagai seorang hakim.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan"
Yoo Jonghyuk memberi jawaban tapi Jung Heewon tidak mendengarkannya. "Kalau begitu mulai dari pertanyaan ini"
Semua orang berubah menjadi serius, bahkan Abbys yang semula berbaring di lantai berdiri tegak dengan tangan yang terlipat di depan dada.
"Sebelum itu kenapa kalian membuat situasi seperti di persidangan seorang pembunuh berantai begini? Tidak bisakah kita lakukan dengan sedikit santai?" keringat dingin mulai muncul di dahi Kim Dokja, sungguh ia tidak menyangka situasi akan seserius ini.
"Tidak. Ini adalah yang terbaik"
Uriel yang bicara serius membuat semuanya diam, memusatkan pandangan pada dua orang yang duduk di tengah ruangan seolah tidak ingin terlewat satu detail secekil apapun.
"Aku akan mulai dengan pertanyaannya. Sebenarnya apa hubungan kalian berdua? Apa kalian menyembunyikan hubungan kalian selama ini? Bukankah kita teman?"
"Kalian bukan temanku" potong Yoo Jonghyuk, matanya menatap tajam pada setiap mata yang juga menatapnya.
Abbys mengusap dadanya mencoba untuk sabar, "Bajingan ini..."
"Diamlah, lebih baik kalian berdua menjawab dengan cepat. Jujur saja... Kim Dokja punya selera yang bagus"
Setelah mendengar kalimat yang di utarakan Sunwoo, Kim Dokja menatapnya dengan tidak percaya. Mata lebarnya berkedip beberapa kali, "Apa kamu juga menginginkan Yoo Jonghyuk?"
"Tentu tidak!" teriaknya tidak terima.
"Ini tidak akan berhasil. Aku ketuanya hari ini, jadi hanya aku yang berhak bertanya" Jung Heewon kembali pada wajah seriusnya setelah tertawa singkat pada reaksi Sunwoo. "Sebenarnya apa hubungan kalian?"
"Kami teman" jawab Kim Dokja tanpa ragu.
"Friends with benefit?" tanya Jung Heewon balik.
Lee Hyunsung yang sedari tadi diam karena tidak tau apa yang terjadi membuka suaranya, "Apa itu friends with benefit?"
Kim Namwoon meliriknya lalu membalas dengan malas, "Bisa dibilang teman tapi saling menguntungkan, biasanya digunakan dalam konteks seksual"
Mata Kim Dokja melebar, ia bangkit dari duduknya dengan gusar. "Tunggu, sepertinya ada kesalahpahaman yang besar di sini. Aku dan Yoo Jong--"
"Ah! Aku baru ingat, saat pertandingan basket beberapa minggu yang lalu ada banyak bekas gigitan pada leher master. Apa itu Ahjussi yang melakukannya?" Lee Jihye, dengan mata yang biasa menatapnya dengan tidak tertarik sekarang menatapnya dengan penuh binar.
"Apa?!!!"
Lee Jihye menoleh ke arah Uriel yang barusan berteriak, keduanya tampak sangat bersemangat. "Iya benar! Aku melihatnya sendiri waktu itu. Dan Ahjussi jelek itu reaksinya sangat aneh waktu aku menanyakan soal itu kepadanya, dan sekarang aku tau kenapa"
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!