Yoo Jonghyuk menoleh saat mendengar suara pintu yang dibuka, terlihat Kim Dokja dengan wajahnya yang berantakan. Hidung dan matanya merah, sedangkan rambutnya sudah tidak berbentuk lagi.
Ia mengambil satu batang cokelat dari kulkas lalu menutupnya. "Aku kira kamu sudah mati karena kehabisan air mata"
"Kamu berharap aku mati?" balasnya kesal sambil berjalan mendekati Yoo Jonghyuk yang bersandar di pintu kulkas lalu melingkarkan tangannya di pinggang tebal laki-laki itu.
Yoo Jonghyuk yang pada dasarnya punya kebiasaan tidak memakai baju atasan saat berada di tempat tinggalnya sendiri bisa merasakan sentuhan kulit Kim Dokja yang lembut. Apalagi sekarang orang di depannya itu hanya memakai kaos miliknya yang terlihat kebesaran dan hanya bisa menutupi setengah paha, menyebabkan celana pendek di dalamnya tidak terlihat dari luar.
Sambil menghembuskan nafas panjang, dia mengangkat tubuh Kim Dokja yang otomatis melingkarkan kaki dan tangannya. Lalu duduk di sofa terpanjang ruang tengah dengan Kim Dokja yang duduk saling berhadapan di pangkuannya.
"Apa yang membuatmu terbangun?" tanya Yoo Jonghyuk sambil membuka bungkus cokelat. Setelah menangis dengan isakan tertahan selama lebih dari sepuluh menit Kim Dokja jatuh tertidur yang membuat Yoo Jonghyuk harus mengganti seragam sekolahnya.
"Aku belum memberi tahu ibuku jika aku tidak pulang ke rumah malam ini"
"Aku sudah menghubungi ibumu, lagipula jika kamu pulang dengan keadaan seperti itu besoknya leherku bisa putus ditebas oleh ayahmu"
Kim Dokja memperhatikan wajah Yoo Jonghyuk lama, "Kamu banyak bicara akhir-akhir ini"
"Terkena pengaruh seseorang kurasa" jawabnya tanpa minat, Yoo Jonghyuk membuat patahan kecil cokelat dengan jarinya lalu mendekatkannya ke mulut Kim Dokja. "Makan ini"
Kim Dokja dengan patuh memakannya lalu berkomentar, "Manis"
Yoo Jonghyuk meraih kepala Kim Dokja untuk bersandar di dadanya, sedangkan satu tangannya lagi bergerak menelusupi bawah kaos hitam yang dipakai Kim Dokja dari belakang lalu berhenti saat telapak tangannya sampai di pinggang ramping Kim Dokja. Dia mengusapnya dengan jemari dengan gerakan halus.
"Ada tempat yang ingin kamu datangi?"
"Tempat?"
"Selain bodoh sekarang kamu juga tuli?"
"Aku ingin pergi ke pantai"
"Mau pergi denganku setelah ujian selesai?"
"Han Sooyoung juga ikut?"
"Tidak" jawab Yoo Jonghyuk cepat.
"Baiklah, ayo pergi ke pantai setelah semuanya selesai"
Yoo Jonghyuk membuat satu potongan coklat lagi sambil bertanya, "Kenapa tadi kamu menangis?"
"..."
"Wajahmu terlihat lebih jelek dari biasanya"
"Memangnya wajah seperti ini jelek?"
"Iya"
"Membalas pertanyaan seperti itu tanpa ragu, kamu memang Yoo Jonghyuk"
"Kamu belum menjawab pertanyaanku" Yoo Jonghyuk menghentikan usapannya di pinggang Kim Dokja, ia beralih membuat gerakan halus di paha putih Kim Dokja yang hanya tertutup celana tipis setengahnya.
"Aku tidak menangis"
"Lalu? Kamu akan beralasan bahwa matamu berkeringat?"
"Apa sifat aslimu bisa membuat lawakan seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!