Asap putih samar mengepul dari semangkuk krim sup yang sedang Yoo Jonghyuk bawa menggunakan nampan. Para ART sengaja menunda pekerjaan saat pria jangkung itu melintasi mereka. Tubuh tegap dengan beberapa tonjolan otot di beberapa tempat itu hanya dilapisi jersey hitam tipis. Rambutnya yang sudah acak-acakan menutupi dahinya.
Figur sempurna itu sudah mereka perhatikan sejak Yoo Jonghyuk mulai memasak di dapur modern milik majikan mereka. Yoo Jonghyuk berjalan tanpa mengindahkan tatapan yang mereka berikan padanya.
Saat pintu terbuka terlihat Kim Dokja yang sudah duduk di tempat tidurnya, dia tengah memperhatikan infus yang ada di tangannya sampai tidak menyadari kehadian Yoo Jonghyuk.
"Kim Dokja"
Yang dipanggil menoleh ke arah pintu, "Yoo Jonghyuk? Kenapa kamu ada di sini?"
Yoo Jonghyuk tidak menjawabnya, dia duduk di tempat tidur mencari spot terdekat dengan Kim Dokja.
"Apa kamu yang membawaku ke rumah? Dan apa pula ini? Kenapa di tanganku ada infus?"
"Makan dulu, kamu bisa tanyakan itu nanti"
"Aku tidak selera" ucapnya sambil membuang muka.
"Walaupun ini aku yang membuatnya?"
Kim Dokja menoleh, "Kamu yang membuatnya?" Yoo Jonghyuk mengangguk sebagai jawaban.
"Kalau begitu aku selera" Kim Dokja membuka mulutnya lebar, "Aaaa~"
"Makan sendiri"
"Apa kamu tidak melihat tanganku terinfus, sunfish sialan?"
Sudut bibir Yoo Jonghyuk terangkat, dia duduk lalu mulai menyendokkan krim sup dengan telaten. Kim Dokja menikmatinya walau kadang ada beberapa suapan yang terasa kasar.
Kim Dokja bertanya ketika melihat Yoo Jonghyuk bangkit dari duduknya, "Mau kemana?"
"Membawa ini kebawah"
"Tidak perlu" tangan Kim Dokja meraih benda hitam yang tampak seperti remote dengan satu tombol lalu menekannya. Tidak lama kemudian seseorang datang mengetuk pintu.
"Masuk"
Wanita berumur 30 tahun membungkuk singkat, "Ada yang bisa saya bantu?"
Kim Dokja menjawab tanpa melirik sedikitpun, "Bawa mangkuk itu kebawah"
Setelah wanita itu pergi Yoo Jonghyuk berkata, "Ekspresinya jelek. Apa dia tidak menyukaimu?"
Kim Dokja menoleh lalu tertawa, "Mana mungkin ada orang di kediaman ini yang berani bertingkah seperti itu. Apa akhirnya kamu punya sedikit imajinasi?"
"Aku mau mandi, badanku lengket" ucap Yoo Jonghyuk tidak meladeni godaan Kim Dokja.
Setelah terdengar suara gemericik air, Kim Dokja buru-buru melepas paksa infus ditangannya yang menyebabkan darah keluar dari punggung tangannya yang kurus. Pria ramping itu melompat dari tempat tidur lalu membuka almarinya.
Melihat botol kaca yang masih ada ditempatnya Kim Dokja menghembuskan nafas lega. "Untung masih ada, aku gugup sekali"
Dengan langkah gontai, Kim Dokja membuka pintu balkon dan berdiri di samping pagar pembatas. Saat melihat kebawah dia melihat beberapa pekerja di rumahnya yang berlalu lalang di halaman. Lalu tatapannya mendingin.
Beberapa menit kemudian Yoo Jonghyuk keluar dari kamar mandi dengan air yang menetes dari ujung rambutnya. Mata hitamnya tidak menemukan keberadaan Kim Dokja di tempat tidur, hanya ada infus yang sudah terlepas.
Mengambil benda itu Yoo Jonghyuk bertanya pada dirinya sendiri dengan ekspresi kosong. "Kim Dokja melepaskan ini sendirian?"
Angin sore masuk melalui pintu balkon yang terbuka, ketika Yoo Jonghyuk mendekat terlihat Kim Dokja yang berdiri menatap langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!