"Jadi kau berpikir kalau sponsormu itu kedua orang tuamu?"
Saat ini, Han Sooyoung, Yoo Jonghyuk dan Kim Dokja duduk melingkari sebuah meja di atas karpet berbulu yang tebal. Beberapa camilan dan minuman yang mengepulkan asap putih tipis mengisi satu sisi lainnya.
Di dalam notes berukuran sedang yang Han Sooyoung bawa terdapat beberapa kandidat nama dan ada beberapa yang sudah dicoret dari daftar.
"Aku rasa peluangnya sangat kecil" timpal Kim Dokja.
"Kim Dokja benar, jika dia memang orang tuamu tidak mungkin mereka tidak memunculkan batang hidung mereka barang sekalipun"
"Tapi tidak ada kandidat lain yang mungkin mengingat sponsorku sudah ada dari dulu sekali"
Han Sooyoung bertanya lagi, "Berapa lama tepatnya kau mendapat songkongan dari sponsor?"
"Aku tidak bisa mengingatnya dengan benar, mungkin mulai dari aku berumur sepuluh tahun. Dulu aku hanya mendapat songkongan, yang aku lakukan hanya berlatih di agensi tapi uang masuk terus ke rekeningku. Dan penggunaannya dibantu oleh salah satu pegawai yang ditugaskan berada di sampingku"
"Kalau memang sudah selama itu tidak ada kandidat lain yang lebih cocok daripada orang tua Yoo Jonghyuk" Kim Dokja menoleh lalu melanjutkan, "Ngomong-omong kapan First Murim didirikan?"
"Delapan tahun yang lalu"
"Kalau begitu kau angkatan mereka yang pertama" setelah mengatakan itu, Han Sooyoung menuliskannya di notes.
"Sebelum kamu berumur sepuluh tahun, bagaimana kamu hidup?" tanya Kim Dokja.
"Aku tidak tau, aku tidak bisa mengingatnya dengan pasti. Mungkin saja aku hidup di panti asuhan"
Han Sooyoung membaca tulisannya lagi, "Ini aneh. Sebelumnya, direkturmu masuk kedalam kandidat yang kuat, tapi ternyata dia hanya menjalankan peran direktur"
"Kalau begitu harusnya direktur asli First Murim tau kebenaran tentang sponsormu"
"Yang jadi masalah adalah kita tidak tau siapa orangnya" balas Yoo Jonghyuk membuat ketiganya terdiam lama.
Setelah menyesap cokelat panasnya, Kim Dokja memecah keheningan. "Aku sudah meminta bantuan pada ayahku, tapi belum ada kabar juga. Aku tidak tau sebesar apa eksistensi sponsormu sampai ayahku yang bisa mengambil informasi negara dalam beberapa jam tidak bisa menyimpulkan identitas orang itu"
"Kalau begini, hanya jalan buntu saja yang kita dapatkan" dengan hembusan nafas panjang, Han Sooyoung mengambil Lays lalu mulai memakannya.
"Bagaimana dengan mastermu? Wanita dengan badan besar bernama Namgung Minyoung"
Yoo Jonghyuk menoleh ke pertanyaan Kim Dokja, "Dia sangat jauh dari kata sponsor. Bahkan aku bertemu dengannya setelah dua bulan aku masuk kedalam agensi"
Yoo Jonghyuk merebut gelas yang sedang Kim Dokja pegang lalu menyesapnya, Han Sooyoung diam namun tampak sedang berpikir dengan keras.
"Bagaimana dengan masa kecilmu?"
"Aku tidak mengingat apapun. Tapi aku ingat kalau aku sering mengunjungi PC Bang"
"Kau kesana sendirian?"
Yoo Jonghyuk menatap Han Sooyoung, lalu menjawab dengan ragu-ragu. "... Aku rasa aku sendirian"
"Kamu bisa mengingat semuanya dengan jelas mulai dari kapan? Maksudku pasti ada kan masa dimana kamu mengingat semuanya tanpa terpotong potong?" tanya Kim Dokja tanpa menatap Yoo Jonghyuk, dia sibuk mengelus Biyoo yang berada di pahanya.
"Saat aku masuk kedalam First Murim pertama kali. Setelah itu aku mengingat semuanya. Aku ingat saat pertama kali bertemu dengan Mia, saat itu aku berumur sebelas tahun. Aku juga ingat saat aku bertemu dengan kalian berdua, saat itu aku berumur dua belas tahun. Lalu satu tahun kemudian, kita masuk kedalam satu sekolah menengah yang sama"
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!