Ciggarete after sex [flashback]

1.9K 292 52
                                    

Yoo Jonghyuk menatap wajah Kim Dokja dari beberapa saat yang lalu. Dari awal ia memang tidak pernah menyangkal bahwa wajah Kim Dokja memang cantik. Tapi semalam, saat laki-laki manis itu terangsang hingga wajah dan lehernya memerah sempurna membuatnya ingin melihatnya terus.

Yoo Jonghyuk menyelipkan surai hitam lembut Kim Dokja ke belakang telinga sambil bicara pada dirinya sendiri. "Bagaimana bisa seseorang punya wajah secantik ini?"

Ia menyapu bibir lembut Kim Dokja dengan ibu jarinya lalu mendekatkan wajahnya sendiri. Tapi tepat sebelum kedua bibir mereka bersentuhan, Yoo Jonghyuk menegakkan badan, lalu menampar pipinya sendiri dengan keras.

"Jonghyuk, kau benar-benar seorang bajingan. Apa yang kau pikir akan kau lakukan pada Kim Dokja yang sedang tidur?" gumamnya tidak percaya.

Dia menggelengkan kepalanya kuat-kuat berharap pikiran kotor yang ada di otaknya terpental keluar. Ia bangkit, membuka kantong plastik yang berada di atas nakas lalu mengambil isinya. Menatap Kim Dokja yang tertidur pulas satu kali lagi sebelum keluar menuju balkon.

Yoo Jonghyuk menyalakan korek api lalu mulai merokok. Satu hembusan pertama pikirannya masih jernih, namun saat hembusan kedua dikeluarkan tiba-tiba suara eragan Kim Dokja yang memanggil namanya terlintas di otaknnya.

Telinga Yoo Jonghyuk memerah secara cepat, ia mengusap wajahnya gusar. "...Dia benar-benar ingin membuatku gila"

Yoo Jonghyuk menoleh saat mendengar suara dari arah pintu. Di sana berdiri Kim Dokja yang memakai kemeja hitamnya dan tengah bersandar di kusen pintu.

"Sejak kapan kau merokok?"

"Belum lama"

"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"

Yoo Jonghyuk tidak menjawab, ia hanya menatap lurus pada leher Kim Dokja yang dipenuhi bekas gigitannya. Lalu wajahnya memerah lagi.

"Kenapa wajahmu merah begitu? Apa kau sakit?" tanya Kim Dokja sambil mengambil langkah maju, namun suara berat menghentikannya.

"Jangan ambil langkah ke depan lagi, aku sedang merokok"

Mendengar itu Kim Dokja langsung berbalik, hendak masuk lagi ke dalam kamar.

Yoo Jonghyuk menghela napas, ia bangkit lalu membuang sisa rokok ke luar balkon kemudian melebarkan lengannya. "Kemarilah"

Laki-laki manis itu mengambil langkah kedepan, namun baru tiga langkah tubuhnya limbung. Dengan sigap, Yoo Jonghyuk menangkapnya lalu menuntunnya untuk duduk di sebuah sofa panjang.

Ketika Kim Dokja mendudukkan dirinya, sebuah erangan keluar dari mulutnya karena rasa sakit di tubuh bagian bawahnya. "Shit..."

"Sakit?"

"Benar. Ini sangat sakit, aku rasa aku tidak bisa duduk selama beberapa hari kedepan. Kau harus belajar mengontrol dirimu, kau tau itu kan?"

Mendengar rutukan itu tawa singkat dan berat milik Yoo Jonghyuk terdengar, ia mengambil bantal lalu meletakkannya di sebelah lengan sofa. "Berbaring disini"

Setelah memastikan Kim Dokja berbaring dengan nyaman, ia duduk di satu sisi lainnya dengan kaki Kim Dokja yang berada di pahanya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Kim Dokja saat merasakan pijatan lembut di betisnya.

"Memijat. Mereka bilang ini bisa meredakan sakit walaupun hanya sedikit"

"Akan lebih baik jika kau bersikap baik seperti ini setiap hari, yang kau lakukan hanyalah marah padaku. Jarang sekali aku melihatmu jinak seperti ini"

"Kau mau aku bersikap seperti ini setiap hari?"

"Siapa yang tidak mau?"

"Kalau begitu kita harus melakukan yang barusan setiap hari"

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang