"Hei, sampai kapan kau akan melihat Kim Dokja dengan mata seperti itu?"
Dari tadi Yoo Jonghyuk menatap Kim Dokja yang terus duduk meringkuk di sisi Han Sooyoung dengan mata yang seolah akan mengeluarkan laser.
Bahkan sekarang sudah pukul tiga lebih tigapuluh.
Han Sooyoung memutar matanya kesal, "Sebenarnya apa yang dilakukan idiot ini sampai kau begitu kesal?"
"Dia menyentuh sesuatu yang berharga bagiku" mata pemuda itu masih menyorot tajam
"A-apa??" pria manis itu mengangkat kepalanya
"Kim Dokja, apa yang kau sentuh darinya? Apakah black flame dragon?"
Buak!
Tangan besar Yoo Jonghyuk mendarat sempurna di bagian belakang lehernya.
"Dasar! Apa maumu sebenarnya bajingan!?" Han Sooyoung mengamuk, selalu seperti ini. Saat kedua laki-laki itu bertengkar dia pasti jadi sasarannya.
Yoo Jonghyuk menghiraukan teriakan itu dan mulai memakan eskrimnya lagi.
"Berbaikan lah! Kalian berdua sudah 18 tahun tapi sering sekali bertengkar!"
Kesal karena kata katanya tidak diindahkan, Han Sooyoung berdiri kemudian menyeret tangan Kim Dokja-mendudukkannya di sebelah Yoo Jonghyuk yang duduk di sofa.
Han Sooyoung mengambil tangan kanan Yoo Jonghyuk dan Kim Dokja kemudian membuat kedua tangan itu bersalaman. Dua orang itu saling memalingkan wajah.
"Begini caranya berbaikan! Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi jangan membuat rambutku memutih lebih cepat!" Han Sooyoung menghembuskan nafas kasar, "Aku akan mencuci wajahku, sepertinya dahiku mulai berkeriput"
Lalu terdengar suara pintu yang ditutup.
Yoo Jonghyuk mendegus, tangan kirinya yang bebas meraih bahu Kim Dokja agar duduk lebih dekat dengannya.
"Apa kamu sudah tidak marah?"
"Aku tidak marah, aku hanya kesal"
"Huh, sama saja," Kim Dokja melingkarkan tangannya di perut Yoo Jonghyuk, "anger-issue mu itu benar benar parah"
"Makan ini" kata laki-laki itu sambil menyodorkan sendok berisi eskrim oreo.
"Janji dulu kamu tidak akan marah"
"Aku tidak marah, aku senang"
"Hahahah! Kamu senang aku cium? Apa kepalamu terbentur? Kenapa tiba tiba kamu jadi senang bercanda seperti itu?" tawa Kim Dokja meledak, sedangkan Yoo Jonghyuk melihatnya dalam diam.
"Aku serius, akan lebih baik kalau kamu melakukannya setiap hari"
"Pffttt!! Sadarlah Yoo Jonghyuk! Kamu benar benar membuatku merinding" ucap Kim Dokja sambil menepuk nepuk pipi lelaki itu.
"Kalau kamu menganggapku bercanda biarkan aku yang menciummu"
"Huh?"
Sebelum bisa mencerna kalimat itu sepenuhnya, sebuah bibir dingin mendarat di pelipisnya. Rambut yang berada di dahinya ditahan kebelakang oleh tangan besar itu.
Tubuh Kim Dokja membatu, bibir dingin yang menempel di pelipisnya perlahan menghangat.
Apa ini yang tadi dirasakan Yoo Jonghyuk saat aku tiba tiba menciumnya?
"Nah, ambil itu sebagai balasan dariku" ucap Yoo Jonghyuk dengan ekspresi penuh kemenangan, salah satu sudut bibirnya terangkat.
Kim Dokja menggembungkan pipinya, tidak menjawab tapi tangannya sudah memeluk tubuh Yoo Jonghyuk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
best buddies [ORV FANFICTION]
FanfictionPokonya cerita YooHanKim dan Jongdok. Ada slight crossover Solo Leveling sama Lout of the Count's Family MENGANDUNG SPOILER NOVEL!!