Aku tidak masalah

1.5K 417 90
                                    

Yoo Jonghyuk menatap ponselnya lama, ia sedang menunggu pesan dari seseorang yang tidak kunjung datang. Beberapa jam yang lalu setelah bel pulang sekolah dibunyikan, Yoo Jonghyuk berniat untuk mengantar Kim Dokja pulang sebelum pergi untuk menepati janjinya bersama Lee Seolhwa. Namun laki-laki itu menolak dengan alasan ayahnya sendiri yang akan menjemputnya ke sekolah.

Setelah perdebatan yang cukup lama, akhirnya Yoo Jonghyuk mengalah dengan syarat setelah Kim Dokja sampai di rumah ia harus memberi tahunya.

Namun dua jam hampir berlalu balasan tidak kunjung datang.

"Yoo Jonghyuk, apa ada yang salah?"

Yoo Jonghyuk mengangkat wajahnya lalu membalas pertanyaan Lee Seolhwa, "Tidak"

"Aku yang mengajakmu kesini tapi bagaimana bisa kamu yang membayarnya semua?" protes gadis cantik itu sambil mengaduk minumannya sendiri menggunakan sedotan.

Dirasa tidak ada jawaban yang akan datang, ia membuka mulutnya lagi. "Bagaimana rencanamu setelah lulus dari sekolah nanti?"

"Aku akan masuk universitas"

"Program studi apa yang akan kamu ambil?"

Yoo Jonghyuk tampak berpikir sebentar kemudian menjawab, "Matematika dan Komputer, kurasa"

Lee Seolhwa mengangguk, "Itu bagus! Aku juga sedang mendaftar beasiswa"

"Kau?"

"Iya, sebenarnya ayahku sudah lebih dari mampu untuk membiayai semuanya, tapi aku ingin bertarung dulu dengan prestasiku"

Yoo Jonghyuk terdiam menatap Lee Seolhwa, gadis itu termasuk jajaran orang paling pintar di kelas sains. Jadi wajar saja dia punya sifat yang optimis.

"Sebenarnya aku agak sedih saat harus meninggalkan negara secepat ini"

"Kau mau ke luar negri?"

"Iya. Kedokteran sangat bagus di Amerika, kalau bisa aku ingin tetap berada di tempat ini"

"Pasti sulit bagimu"

Lee Seolhwa tersenyum lagi, "Ada banyak hal yang penting bagiku di negara ini. Tapi jika aku hanya memikirkan hal itu, aku tidak akan bisa mencapai tujuanku"

Gadis itu menoleh ke luar jendela, orang yang berlalu lalang menjalankan tugas mereka terefleksi di iris cantiknya. Kemudian ia melanjutkan kalimatnya sambil terus menatap keluar, "Mungkin saja ada satu orang di luar sana yang bisa aku selamatkan dengan kedua tanganku"

"Kau bisa menyelamatkan banyak orang, karena kau selalu seperti itu"

Suara berada datar yang masuk ke telinganya membuat Lee Seolhwa tersentak, ia menoleh ke arah Yoo Jonghyuk yang masih tidak berekspresi apapun.

Ah tidak, ada satu perubahan kecil di mata yang selalu menatapnya datar. Seakan mata itu ingin meyakinkannya tentang mimpi yang ia miliki.

Lee Seolhwa tersenyum kembali, ia meraih gelasnya lalu bertanya lagi. "Bagaimana denganmu? Apa kamu juga punya orang yang ingin kamu lindungi?"

"Iya"

"Apa itu Kim Dokja?"

Yoo Jonghyuk tidak menjawab, tapi ia bangkit dari kursinya dan malah mengatakan sesuatu yang lain. "Ayo pulang"

"Apa aku boleh pergi ke toko buku sebentar? Tidak akan lama"

"Baiklah"

Lee Seolhwa mengangguk semangat, saat ia akan memasangkan tas ransel pada punggungnya, Yoo Jonghyuk merebutnya dengan paksa dan menyampirkannya pada bahunya sendiri.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang