Bisa diandalkan

2K 455 36
                                    

Setelah menghabiskan setengah jam memeriksa dokumen dan mencerna situasi yang sedang terjadi, Yoo Jonghyuk mengeluarkan suaranya setelah terdiam beberapa saat.

"Jadi, sponsorku akan memberikan agensi ini kepadaku?"

"Iya. Tetapi setelah kau lulus dari universitas"

Dia menatap dokumen lagi dengan jeli, bahkan disaat penting seperti ini identitas sponsornya tetap dirahasiakan dengan rapat.

"Daripada agensi bisakah kamu mencari identitas sponsorku?"

Kang Daniel terkejut, "Kamu tidak akan menerima agensi ini di tanganmu?"

"Tentu saja aku menerimanya, tapi aku memintamu untuk berusaha mencari sponsorku" jawab Yoo Jonghyuk acuh, menyebabkan guratan nadi terlihat di dahi Kang Daniel.

"Sial. Aku akan menjadi bawahan orang sepertimu kelak saat kau sudah menjadi pemilik agensi"

"Tentu saja itu akan terjadi jika kamu belum menemui ajal kematianmu"

Kang Daniel mengeratkan buku jari-jarinya, ingin sekali ia menonjok wajah tampan permata agensinya itu.

Yoo Jonghyuk bersuara lagi, "Direktur, aku mau tanya satu hal"

Kang Daniel membalas dengan nada sewot, "Apa?!"

"Bukankah First Murim itu milikmu? Bagaimana bisa agensi ini pindah ke tanganku sedangkan itu adalah milikmu?"

"Aku hanya menjalankan peran sebagai direktur. Aku bukan pemilik asli First Murim"

"Siapa pemilik aslinya?"

"Aku juga tidak tau, sama sepertimu Jonghyuk. Saat aku menerima komando, identitas orang itu ditutup dengan rapat"

"Lalu kenapa kamu selalu bertindak seolah First Murim adalah milikmu?"

"Seorang aktor yang terampil berakting harus menampilkan perannya dengan sempurna" jawab Kang Daniel sambil mengangkat bahunya acuh.

"Hentikan omong kosongmu itu, aku pergi" setelah mengatakan itu Yoo Jonghyuk pergi meninggalkan Kang Daniel sendirian.

"Kamu masih saja tidak punya sopan, Jonghyuk"

Di tempat yang lain seorang gadis berkuncir kuda yang memakai jaket abu-abu duduk disebuah bangku taman bersama Kim Dokja yang berada di sampingnya.

"Kenapa kamu baru datang? Yoo Jonghyuk sudah menyelesaikan pertandingannya dari tadi"

"Aku juga ingin datang dari tadi, Ahjussi! Tapi kamu tau sendiri apa yang terjadi padaku"

Kim Dokja mengingat memori beberapa menit yang lalu, saat itu ia tengah berjalan ke mobil orang tuannya untuk mengambil powerbank karena baterai ponselnya habis. Tetapi saat akan kembali ke aula dia mendengar suara gadis yang sangat ia kenali dari arah gerbang.

Dan benar saja, saat ia mendekat, terlihat Lee Jihye yang sedang adu argumen dengan empat orang satpam berbadan besar.

"Lee Jihye?"

Yang dipanggil mendongak, ekspresi marahnya digantikan oleh wajah penuh harapan seperti rumput yang akan mengering namun bertemu air hujan.

"Ahjussi!!"

Kim Dokja mendekat ke arah gerbang namun tubuhnya dihalangi oleh dua orang satpam yang berjaga di dalam gerbang.

"Tuan, anda tidak boleh mendekat. Kami belum menemukan pasti identitas orang itu"

"Jangan khawatir, dia adalah orang yang aku tau. Sekarang buka gerbangnya"

Dua orang satpam lain yang berada di luar gerbang saling pandang seolah ragu dengan komando yang barusan diberikan oleh Kim Dokja.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang