A place to comeback

945 145 44
                                    

Setelah mengurus Nirvana, sepasang kekasih itu menghabiskan hari dengan mengunjungi banyak tempat yang di inginkan Kim Dokja dan mencoba semua street food yang mereka lewati. Namun ketika dalam perjalanan pulang, pria manis itu minta di turunkan di rumahnya. Bukan di apartemen mereka.

"Kamu benar-benar ingin pulang ke rumah?" tanya Yoo Jonghyuk saat mobil milik Kim Dokja yang ia kemudikan berhenti di halaman luas.

"Iya. Ibuku merindukanku"

Tangan besar mengacak rambut lembut dengan gemas, sebenarnya Yoo Jonghyuk ingin menghabiskan weekend bersama kekasihnya ini untuk pergi ke suatu tempat. Tapi kali ini ia akan mengalah.

Kim Dokja menangkup wajah Yoo Jonghyuk, menatapnya lama kemudian mencium setiap inchi kulit eksotis itu.

"Aku akan keluar. Baik-baik selama kamu tidak bersamaku, sunfish"

"Aku bukan anak kecil" Yoo Jonghyuk menggerutu sambil melepaskan sabuk pengaman miliknya. "Aku akan mengantarkanmu ke dalam"

"Tidak perlu, orang tua ku belum kembali. Kamu langsung pulang saja"

Yoo Jonghyuk mengangguk singkat lalu mengeluarkan ponsel yang langsung direbut Kim Dokja. "Kenapa kamu memesan taksi?"

"Ini kan mobilmu"

"Pftt! Bawa saja, barangku juga barang milikmu"

"Kamu baru memakainya sekali"

Kim Dokja berdecak seolah sangat kesal dengan kalimat barusan. "Bawa saja jika aku berkata seperti itu. Lagipula akan jadi masalah jika aku memegang kunci mobil"

Yoo Jonghyuk mengerutkan kening dalam. Namun sebelum bisa mengatakan apapun, Kim Dokja mendekat hingga dada mereka hampir bersentuhan. Mendapat perlakuan seperti itu sontak membuatnya menutup mata dan membuka celah bibir. Pria tampan itu menunggu sensasi ringan dan lembut menyapa bibirnya. Tetapi justru bunyi 'click' menjadi atensinya.

Membuka mata, Yoo Jonghyuk mengutuk dalam hati. Menyadari bahwa orang di sebelahnya hanya membantu memasang sabuk pengaman yang sebelumnya sudah terlepas.

Sedang di sisi lain, Kim Dokja yang barusan memberi harapan palsu tersenyum seolah tanpa dosa. "Oh? Kamu berharap aku menciummu?"

Tepat setelah mengatakan hal itu Kim Dokja merasakan tubuhnya melayang sejenak ketika sepasang lengan kekar mengangkatnya untuk duduk di paha pria itu.

Yoo Jonghyuk menyusupkan tangan dibalik kemeja Kim Dokja sedangkan satu yang lain membelai pipi putih dan kenyal dengan lembut.

Satu serengaian kecil tercetak ketika dia berbisik tepat di samping telinga lawan bicaranya. "Sudah aku bilang untuk jangan menggodaku, kan?"

Sedangkan di ruang tengah, bendel dokumen hangat pertanda barusan dicetak menjadi pusat perhatian sepasang paruh baya pemilik kediaman. Hades meneliti semuanya sambil membuat beberapa coretan lain di kertas putih guna memperkirakan apa yang tengah terjadi. Sekitar lima tahun lebih sudah berlalu sejak hari itu. Namun, sejarah kembali terulang.

Kemarin, di tengah angin musim panas yang berhembus penuh kehangatan momentum menghantam bagian belakang kepalanya. U-World Bio, salah satu dari banyak anak perusahaan U-World Company telah melakukan kesalahan beberapa tahun silam. Meracik obat baru guna membuat si pengonsumsi terhindar dari tekanan dan panik berlebih yang tengah dirasakan justru menjadi boomerang. Obat yang sepenuhnya gagal karena efek samping yang sangat berbahaya itu langsung berhenti produksi dan produk yang siap beredar dihancurkan sekaligus.

Dan sekarang produksi obat itu kembali terendus.

Memang, Hades memberikan perhatian lebih pada satu project itu dari banyaknya project gagal sejauh ini. Bukan tanpa alasan, tapi karena putranya menjadi satu-satunya orang yang mengonsumsi bahkan setelah seluruh peracik dihentikan secara paksa.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang