Happines Definition

1.2K 121 18
                                    

Berpikir selama lebih dari lima belas menit tidak membuat Kim Dokja sukses mengambil keputusan. Pribadi yang bisa mengambil keputusan penting kurang dari satu menit ketika mengurus perusahaan itu sekarang masih menimang-nimang parfum mana yang akan dia gunakan.

Lavender dan Cinnamon.

Satu dia gunakan sejak dulu hingga Yoo Jonghyuk mengalami kecelakaan, sedangkan yang satu lagi dia gunakan sejak hari itu hingga sekarang.

Bukan karena tak menyukai Cinnamon, tetapi Lavender memiliki nilai tersendiri di mata Kim Dokja. Itu adalah bunga favorit ibu kandungnya, Lee Sookyung yang telah meninggal dunia. Bahkan dahulu di halaman belakang rumah yang tak sebanding dengan halaman kediaman yang sekarang dia tempati, dijadikan taman penuh bunga Lavender. Setiap pagi hari ketika putra rumah itu membuka jendela, wangi semerbak akan langsung menyapa indra penciumannya. Dan ketika sore datang, dia dan ibunya akan menyempatkan diri duduk di gazebo kecil sambil membaca buku dan ditemani secangkir teh yang mengepul ringan.

Mencium kembali aroma yang sangat ingin dilupakan membuat Kim Dokja kembali mengingat masa-masa itu. Masa di mana kesederhanaan menjadi teman bercengkrama. Dan sekarang, kesederhanaan tidak pernah menyambangi hidupnya lagi.

Orang tua angkatnya, Hades dan Persephone adalah generasi kedua dari keluarga konglomerat yang tidak bisa diragukan lagi kekayaannya. Berkebalikan dengan wajah konglomerat kelas atas yang biasanya memaksa atau bahkan memberikan tekanan pada penerus mereka untuk melanjutkan perusahaan, keduanya tidak pernah melakukan hal itu pada Kim Dokja. Dan justru menyerahkan segala pilihan langsung padanya.

Kim Dokja selalu merasa sangat beruntung bisa masuk kedalam kehidupan pasangan itu. Seperti hal nya perlakuan yang ia dapat, Kim Dokja tidak pernah punya ketakutan yang terbesit barang sedikitpun jika pasangan itu memiliki anak kandung kedepannya.

Masih dengan pandangan yang jatuh pada dua botol kaca di masing-masing tangannya, Kim Dokja merasakan lengan kekar melingkari perutnya dari belakang yang disusul kalimat bernada berat.

"Kamu sedang memilih parfum?" Tanya Yoo Jonghyuk sembari membaca label di botol kaca itu.

Lavender dan Cinnamon. Yang ia tau akan membuat pilihan sulit bagi Kim Dokja. Tak disangka tangannya terulur mengambil botol parfum miliknya sendiri kemudian menyemprotkannya di seluruh permukaan setelan Kim Dokja.

Kim Dokja tertawa. "Kamu membuat tubuhku punya bau sepertimu"

"Bukan bau, tapi wangi" koreksi Yoo Jonghyuk sambil memutar tubuh Kim Dokja agar keduanya berhadapan.

Dahi Kim Dokja berada di satu garis lurus dengan bibir Yoo Jonghyuk yang memudahkan pria itu untuk mencium keningnya lama.

"Kamu terlalu pendek"

"Jika aku lebih tinggi dan kekar darimu maka aku yang akan memimpin" sorot mata Kim Dokja mengerling dengan godaan yang sangat ketara. "Memangnya kamu mau aku setubuhi?"

Mengangkat bahu tak peduli, Yoo Jonghyuk kembali menjawab. "Silahkan jika kamu ingin"

"Oh, berarti aku bisa melakukannya?"

"Apa kamu punya kepercayaan diri untuk itu?"

Sambil memutar bola mata, Kim Dokja berdecih. "Bilang saja tidak ingin. Kamu punya harga diri yang sangat tinggi"

Memilih untuk tidak lagi memperpanjang argumen, Yoo Jonghyuk meraih bahu Kim Dokja untuk pergi ke basement. Karena hari ini adalah hari dimana pertunangan Lee Hyunsung dan Jung Heewon dilaksanakan.

Sesampainya di dalam mobil abu-abu milik Kim Dokja, Yoo Jonghyuk langsung memasangkan sabuk pengaman pada kursi Kim Dokja yang membuat pria manis itu mengerutkan kening.

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang