Salju pertama dan Kim Dokja

1.2K 264 34
                                    

"Master belum datang juga?"

"Belum."

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Semua orang sudah berkumpul di Eden Cafe, sebuah tempat yang dikelola oleh Uriel. Tadinya mereka ingin pergi ke tempat lain, namun karena cuaca yang sudah mulai dingin mereka memutuskan untuk pergi ke tempat ini.

Eden Cafe memiliki dua lantai. Lantai pertama untuk pengunjung biasa, sedangkan lantai dua yang memiliki indoor dan outdoor yang harus melakukan reservasi terlebih dahulu jika ingin menggunakannya.

"Aku baru pertama kali datang ke lantai dua" komentar Lee Jihye sambil mengedarkan pandangan. Lampu dengan cahaya kuning yang lembut bersinar dari beberapa titik. Furnitur dan ornamen yang dipilih juga sangat mendukung jika digunakan untuk sesuatu yang romantis.

"Aku yang memilih semua hiasan yang ada. Apa bagus?" Tanya Uriel sambil mendekat ke Lee Jihye, Jung Heewon, dan Han Sooyoung yang berdiri di sebelah pagar pembatas.

"Iya bagus" jawab Jung Heewon jujur. Seluruh benda yang ada benar-benar terasa lembut dimatanya.

Eden adalah nama dari konteks usaha yang dikelola oleh keluarga Uriel. Memang tidak sebesar U-World Company, tapi setiap usahanya sukses besar.

Contohnya Eden Cafe yang sudah mempunyai banyak cabang dikelola oleh Uriel, Eden Furniture yang dikelola oleh Jophiel, Eden Organizer yang dikelola oleh Gabriel dan masih banyak lagi.

"Dokja dan Jonghyuk belum datang?"

"Belum"

"Mereka pulang bersamaan, sudah pasti mereka lupa waktu"

Sambil berjalan menuju tempat duduk, Lee Jihye bertanya. "Sebenarnya apa hubungan mereka? Apa mereka menyembunyikan status di belakang kita?"

Han Sooyoung menggeleng, "Mereka hanya tidak menyadari perasaan satu sama lain"

"Aku rasa mereka bodoh" timpal Abyss yang sebenarnya juga geram. Setiap hari di sekolah ia selalu melihat semua yang Kim Dokja dan Yoo Jonghyuk lakukan di kelas karena ia duduk bersama Han Sooyoung tepat di belakang mereka.

"Master tidak bodoh! Ahjussi itu saja yang bodoh!"

"Wah, kau benar-benar ya" Sunwoo menggelengkan kepala, dia agak tidak terima Kim Dokja dikatai bodoh walaupun memang itu sebuah kenyataan. "Kenapa pula kau ikut disini? Ini tempatnya para senior"

"Aduh, maafkan ketidaksopanan saya, senior yang agung" ucap Lee Jihye sambil membungkukkan badan ke arah Sunwoo yang siap melempar gelas padanya.

"Jangan bertengkar!" lerai Uriel. Gadis dengan rambut pirang itu berkacak pinggang dan menatap tajam pada Sunwoo.

Anehnya, Sunwoo langsung meletakkan gelas dan tersenyum seperti seorang anak yang takut oleh ibunya.

"Apa ini? Apa kalian juga akan terlibat cerita romansa?!"

Lee Seolhwa tertawa, "Kamu mengatakan itu tapi kamu sendiri juga sudah terlibat cerita romansa"

Jung Heewon berkedip beberapa kali, setelah menyadarinya, ia menggaruk tengkuk canggung. "Haha... Benar juga"

"Hah! Idiot itu datang juga!"

Seruan Han Sooyoung yang masih berdiri di samping pagar pembatas membuat mereka semua berdiri dan ikut melihat kebawah. Dari tempatnya mereka bisa melihat sebuah mobil hitam mengkilap, seorang laki-laki berbadan besar membukakan pintu lalu seseorang dengan coat putih panjang keluar.

"Mereka bertingkah seperti pasangan yang sudah menikah" komentar Han Sooyoung sambil menggertakkan giginya.

Yoo Sangah yang berada di sebelahnya tertawa singkat, "Apa kamu iri?"

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang