Eksistensi lain

1.1K 240 33
                                    

"Hah... Aku rasa aku membuat banyak kesalahan"

Uriel menghembuskan nafas berat. Di tangannya terdapat sebuah minuman soda kaleng. Saat ini semuanya tengah berkumpul di kafetaria tempat CSAT dilaksanakan. Dan hampir semua ekspresi yang dikeluarkan adalah ekspresi mual, pusing dan lesu.

Sunwoo yang duduk di sebelahnya berkata dengan nada menenangkan, "Jangan berkata seperti itu, aku tau kamu melakukannya dengan baik"

Di sisi yang berlawanan Jung Heewon menenggelamkan wajahnya di antara tangan yang terlipat di atas meja. "Akan bagus jika aku sepintar Seolhwa atau Sangah"

"Aku tidak sepintar itu"

"Oh, ngomong-omong bagaimana kabar beasiswa mu?"

"Masih dalam proses dan akan di umumkan dalan beberapa waktu kedepan"

Jawaban Lee Seolhwa membuat Lee Hyunsung yang barusan bertanya menganggukkan kepalanya.

Lee Seolhwa mengikuti CSAT untuk berjaga-jaga apabila pendaftarannya di luar negri tidak diterima.

"Bagaimana jika kita makan bersama untuk merayakan hari ini?" usul Kim Dokja yang sedari tadi hanya diam mendengarkan. Wajahnya agak pucat dan tengah bersandar di lengan Yoo Jonghyuk.

"Ide bagus!" sahut Uriel, semangat dengan tiba-tiba masuk kedalam tubuhnya.

"Sekarang?"

Han Sooyoung yang berwajah sama pucat dengan Kim Dokja memberikan usul, "Aku rasa lebih baik saat malam hari"

Abyss mengangguk mengiyakan, "Aku juga berpikir begitu. Banyak tempat yang bagus tapi hanya buka di malam hari"

Jung Heewon memutar bola matanya malas, "Bilang saja kau ingin minum-minum"

"Kenapa tidak? kita sudah dalam usia untuk sesuatu seperti itu"

Lee Hyunsung menoleh ke arah Lee Seolhwa dan Yoo Sangah yang duduk berdampingan, "Apa kalian ikut bergabung?"

Pertanyaan itu membuat tawa Han Sooyoung terdengar. "Mereka gadis baik, apa yang kau ekspetasikan?"

"Aku pikir itu tidak buruk untuk bergabung" putus Yoo Sangah setelah berpikir beberapa saat.

"Kalau begitu sampai ketemu di alun-alun kota"

Mereka bangkit secara bersamaan, saling melambaikan tangan lalu berpencar karena kendaraan yang mereka pakai terparkir di area yang berbeda. Bahkan Han Sooyoung juga secara tiba-tiba memisahkan diri dengan alasan ibunya datang untuk menjemputnya.

Jadi di sinilah Kim Dokja berakhir, berjalan berdampingan dengan Yoo Jonghyuk yang mendapat perhatian dari semua sudut. Semua tatapan memuja itu membuat sesuatu di dalam tubuh Kim Dokja terusik namun dengan cepat ia tepis jauh-jauh.

"Ah.. Aku ingin tidur"

"Mau tidur di tempatku?"

Tawa renyah terdengar, "Kamu hanya ingin memanfaatkanku, benar kan?"

Sebelah alis Yoo Jonghyuk terangkat, "Kenapa tidak?"

Kim Dokja mengangguk lemah, sejujurnya energinya sudah habis dipakai untuk berpikir. Ia merasa saat ini juga tubuhnya bisa jatuh ke tanah. Sesaat kemudian Yoo Jonghyuk mengulurkan tangan di depannya.

"Apa?"

"Tanganmu"

"Ada apa dengan tanganku?"

"Biarkan aku menggenggamnya"

Kim Dokja tidak menjawab, namun tangannya sudah bergerak meraih lengan Yoo Jonghyuk lalu melingkarkannya di bahunya sendiri.

Sambil terus berjalan, ada rasa kemenangan di hatinya saat melihat banyak pasang mata yang menatapnya. "Apa kamu mengerjakan soal dengan baik?"

best buddies [ORV FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang