Playlist ~ I Lay My Love on You (Westlife)_____________
DILARANG BACA SEBELUM FOLLOW!!!
_____________
Mobil Pajero sport hitam itu diparkir rapi oleh Bara, tepat di samping mobil milik Aufar, Kakak Iparnya. Seperti biasa, tangan pria itu terulur melepas seatbelt yang melindungi istrinya.
"Yuk, turun," Ajaknya. "Mas ambil stroller di bagasi dulu."
Naqiya mengangguk mendengar ucapan suaminya itu. Dengan perlahan ia membuka pintu penumpang untuk meraih Gaza yang terlelap di carseat bayi. Tangan halusnya menimang-nimang bayi gembul yang hampir saja terbangun. Sesaat setelah bayi itu tenang, Naqiya mulai menutup pintu penumpang.
Jujur, mobil itu memang terlalu tinggi untuknya. Agak sulit bagi Naqiya untuk naik turun membawa bayi.
Stroller yang tadi diambil Bara sudah pada posisi yang siap untuk didorong. Tangan kekar pria itu memegangi pegangan stroller, sementara Naqiya menidurkan bayinya ke dalam benda tersebut.
"Abi sama Umi tadi di mobil Abang, Mas?" Tanya Naqiya. Ia tidak terlalu banyak ikut mengobrol tadi karena menghabiskan waktu dengan Kak Zahra di kamar sebelum mereka memutuskan untuk segera berangkat.
Bara mengangguk, "Ndak, Sayang. Abi bawa mobil sendiri sama Umi. Tadi katanya mau mampir ke Ummanya Sal---Sal siapa tadi ya... Mau bayar arisan katanya."
"Salwa?" Tebak Naqiya.
"Iya, Salwa."
Ah ya, Salwa Saqqaf. Sepupu Naqiya juga. Bedanya, ia sudah sangat jarang bertemu dengannya. Suaminya menetap di luar negeri, otomatis Salwa akan ikut dengannya.
Namun, mereka tetap keep in touch di sosial media. Salwa kerap kali membalas dan mengomentari postingan sepupunya itu. Begitu juga dengan Naqiya yang gemar bermain sosial media.
Kepala Naqiya mengangguk sembari mereka berjalan pelan ke destinasi yang dituju. Sebetulnya ia penasaran, mengapa tidak bareng saja? Toh, rumah Ummanya Salwa tidak begitu jauh dari rumah Abi.
Di destinasi tersebut mereka memesan satu villa besar yang cukup dihuni oleh anak, cucu, dan menantu Abi Muhammad. Dengan nuansa alam yang pekat, hawa di sana terasa begitu dingin.
Indah, berbanding terbalik dengan kota yang mereka tinggali. Polusi udara yang berlebih yang tentunya juga tidak baik untuk kesehatan.
Bara yang memegang kunci villa tersebut memutarnya perlahan. Sesaat setelah pintu tersebut terbuka, ia mempersilakan istrinya itu untuk masuk lebih dahulu. Tak lupa tangannya mendorong stroller bayinya untuk masuk juga.
"Loh terus Bang Aufar kemana, Mas?" Tanya Naqiya yang tak kunjung melihat batang hidung abangnya itu.
Bara menggeleng, ia tidak tahu. "Mungkin ngecek destinasi wisata nanti. Survey sama Zahra."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...