44B | Memuliakan Kekasih Halal

12.7K 1.5K 114
                                    

Pengen promosi mowteaslim tp sold out Alhamdulillah hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengen promosi mowteaslim tp sold out Alhamdulillah hehe. Kita open pre-order yaa! Pesanan kamu dijamin fresh karna baru diproduksi😘

shopee : mowteaslim
wa : 0896032104731

___________

chapter ini lebih panjang 50% loh besbi tadinya aku gamau update hari ini krn yg bales pesanku sedikit, tp krn aku sayang kalian yaudah ku up

Kalau kalian jg syg akoo mari, yuk mari jempolnya berdansa untuk vote dan komen yg baik

FULL GAMBAR DEDEK GAZA ADA DI PDF WA ATAU KARYAKARSA

__________

Katakan pada Naqiya bagaimana agar dirinya tidak merasa jengkel pada Bara yang menyupir mobilnya dengan arogan dan tidak berhati-hati di jalan? Iya, Naqiya paham, biasanya Bara tidak bersikap demikian.

Namun, apakah dengan dalih sedang menelepon maka Naqiya bisa mewajarkan hal itu? Jelas-jelas Bara bisa saja membahayakan bayinya. Ibu mana yang tidak sewot kalau mengetahui hal tersebut.

Sepanjang jalan, Bara tak lagi menanyakan apapun setelah pertanyaannya mengenai tugas mendapat jawaban yang tidak mengenakan dari istrinya. Lirikan Naqiya sedikit-sedikit mengarah pada wajah Bara, memperhatikan gelagat pria itu apakah marah atau tidak.

Bara hanya diam dengan fokusnya menyetir. Mulutnya mengatup rapat, tak ingin mengeluarkan sepatah katapun dari sana. Apakah pria itu sakit hati dengan perkataannya barusan?

Sampai mobil itu berhenti di depan rumah, Bara barulah membuka mulutnya untuk bersuara.

Dengan lembut ibu muda itu mengangkat kepala bayinya agar lebih nyaman ketika digendong. Dirinya sudah harus turun dan membuka pintu mobil ini dengan satu tangan lain menggendong Gaza bukan?

"Bobo?" Tanya Bara pada Naqiya yang sudah siap membuka pintu, "Bentar, Mas bukain pintunya," Tambahnya dengan cepat turun dari mobil tersebut dan berlari kecil ke arah pintu Naqiya.

Pria itu benar-benar membukakan pintu untuk istrinya. Melihat betapa tulus dan baiknya Bara tentu saja membuat hati Naqiya berdesir tidak tega. Dalam diamnya tadi, ternyata Bara tidak memutuskan untuk memendam amarah.

Bara juga menjadi tumpuan pegangan Naqiya yang menggendong Gaza untuk menampakkan kaki ke tanah. Mobil Bara termasuk mobil yang cukup tinggi sehingga membutuhkan pijakan lain sebelum benar-benar menginjak tanah.

"Ati-ati," Ucap Bara pelan sembari jaga-jaga apabila istrinya tak bisa menahan keseimbangan diri. Beruntung, Naqiya berhasil turun dengan selamat.

Lepas istrinya turun, Bara juga segera menutup kembali pintu penumpang dan masuk ke mobil lagi untuk memarkirkan mobil kesayangannya ini. Naqiya yang sudah malas, lebih memilih segera masuk rumah dan menindurkan Gaza di ranjang.

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang