6 | Naqiya dan Kegelisahannya

41.6K 3.8K 266
                                    

[ WARNING TOPIK 18+]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ WARNING TOPIK 18+]

____________

"Hasrat bercinta?" Eja Zahra sekali lagi sebelum ia tersenyum dan menunduk. "Apa kamu baby blues ya, Nay?" Tanya Zahra pada Naqiya.

Naqiya menggeleng kemudian mengangguk tiba-tiba. Semburat merah muncul di kedua pipinya. "Aku nggak tau, Kak. Aku pas hamil nyoba baca buku-buku parenting gimana mengurus bayi yang bener, kayanya engga."

"He-em," Ucap Zahra, "Tapi kamu lupa baca ilmu soal kesehatan Ibu juga, Nay."

Naqiya mengiyakan itu. Memang ia terlalu memprioritaskan bayinya hingga ia lupa bagaimana kesehatan Ibu yang baik. Kesehatan Ibu berpengaruh dengan tumbuh kembang bayinya juga bukan?

"Kalo Gaza sehat, pinter, tapi Mamanya kacau gimana ceritanya, Nay? Secara nggak langsung nanti emosi yang kamu rasakan juga berdampak ke bayimu," Jelas Zahra pada adik iparnya itu.

Naqiya hanya terdiam, menunduk menatap bayinya yang masih asyik menyusu dengan mata terpejam.

"Aku ngerasain itu beberapa minggu aja, Nay. Rasanya aku nggak mau berhubungan sama Bang Aufar. Awal-awal setelah nifas kepikiran ngilunya pas ngelahirin, tapi lama-lama ya nggak pengen aja." Jelas Zahra.

"Terus sekarang gimana, Kak?" Tanya Naqiya.

Zahra mendongak, mengingat-ingat kembali apa yang ia lakukan untuk menormalkan keadaanya dulu. "Kalo aku Alhamdulillah ilang sendiri kok, Nay. Seminggu setelah nifas udah normal. Kamu ini udah seminggu?"

Naqiya menggeleng sedih. "Lebih, Kak."

"Hmm... Lama juga ya." Ucap Zahra. "Di satu sisi kasian Bara kalo begini, tapi di sisi lain kasian kamunya juga kalo maksain diri."

"Itu yang aku pikirin, Kak. Aku nggak tega," Jelas Naqiya. "Maaf ya Kak jadi cerita kemana-mana gini. Cuma aku bingung harus cerita ke siapa. Aku bingung mesti gimana."

"Aku paham kok. Tapi yang kamu alami itu normal, Nay. Wajar baru melahirkan hasrat seksualnya menurun. Tapi ini nggak seharusnya bikin kamu kepikiran." Jelas Zahra. "Kamu udah coba omongin ke Bara?"

Naqiya menggeleng lagi, "Belum, Kak." Ujarnya, "Aku nggak tau harus ngomong gimana karena aku tau Mas Bara pasti bakal ngerti dan ngalah."

"Keliatan sih," Ucap Zahra. "Apa mungkin honeymoon, Nay? Kalian 'kan belum pernah honeymoon berdua. Gaza nanti titip aku aja nggak papa."

"Tapi Kak.." Naqiya berpikir sejenak, "Gimana kalo pas honeymoon ternyata sama aja, nggak berubah? Malah aku bakal lebih nyakitin Mas Bara."

Zahra menyentuh punggu Naqiya dan mengelusnya pelan. Menghilangkan rasa khawatirnya itu. "Kalo belum dicoba 'kan belum tau, Nay."

"Aku khawatir, Kak." Ucap Naqiya yang terlihat frustasi. "Aku sayang sama Mas Bara, ak--aku nggak mau kehilangan dia karena aku nggak bisa menuhi kebutuhannya, Kak..."

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang