45 | Rahatan

12.2K 1.2K 95
                                    

MOW TEA SLIM READY! YANG KMRN IKUT PO DITUNGGU YA BESOK MULAI PENGIRIMAN😘 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MOW TEA SLIM READY! YANG KMRN IKUT PO DITUNGGU YA BESOK MULAI PENGIRIMAN😘 

yg belum pernah nyoba ayo cobain new mow tea slim lebih halus, lebih mantul, dan aman dong udah ada izin dr dinkes di kemasan

___________

Warning ⚠️
Mengandung bahasa kasar!

___________

Suasana henna party kali ini cukup mewah karena calon mempelai perempuannya memang berasal dari keluarga yang terpandang. Setahu Naqiya, ayahnya adalah pengusaha terkenal di kotanya.

"Nay!!!" Seru sepupu Naqiya dengan larinya ke arah ibu satu anak yang tampak begitu cantik malam ini. "Mashaallah cantiknya kamu, udah lama nggak ketemu makin makin ya."

"Salwaaa!!" Naqiya memeluk erat sepupunya yang sudah lama ikut suaminya menetap di luar negeri itu. "Kamu juga ya ampun sampe pangling makin cakep."

"Ish bisa aja," Ucap Salwa sembari mengajak Naqiya berjalan-jalan menikmati pesta di ruangan itu. "Udah ketemu dia 'kan?"

Naqiya mengangguk, "Mashaallah  kaya bidadari ya pas pake makeup, biasanya aku ketemu nggak pernah pake makeup dia."

"Kirain aku doang yang ngira begitu, pangling banget," Ucap Salwa dengan pendapat Naqiya barusan. Mempelai wanitanya memang cantik sekali.

"Loh, Kak Salwa?" Suara lengkingan perempuan muda itu terdengar sebelum ia memeluk Salwa dengan erat. Entah siapa dia, Naqiya tidak tahu.

Salwa yang sumringah segera mengenalkan Naqiya pada temannya tersebut. "Ini Naqiya, sepupuku."

"Naqiya?" Tanyanya dengan kernyitan di kening. "Kok nggak pernah keliatan yaa?"

"Hamil, Sayang. Selama hamil kondisinya naik turun jadi nggak bisa pesta-pesta begini rawan 'kan," Jelas Salwa yang diiyakan oleh Naqiya.

Demi Tuhan dirinya kikuk sekali bertemu orang-orang yang telah lama tak ia temui. "Huh, Kak, masa lupa," Suara perempuan di belakang membuat fokus mereka seketika pindah padanya.

"Kak Nay ini 'kan yang nikah sama dosennya bukan sih?" Tanyanya mengulang ucapan itu. "Nikah dulu loh baru hamil."

Mendengar itu seketika membuat Naqiya kesulitan menelan salivanya. Mengapa tiba-tiba ia mengetahui semua rahasia rumah tangganya? Dari nada bicaranya seakan gadis itu sedang menyindir Naqiya yang berusaha menutupi aibnya.

"Loh dosen?" Tanya salah satu dari mereka. "Ar—"

"Bukan, bukan orang kita," Jelasnya dengan tatapan tajam pada Naqiya yang tak mengerti apa yang terjadi. "Bayinya sehat, Kak Nay?" Tanyanya dengan nada lembut.

Hanya anggukan dan senyum tipis yang Naqiya lakukan sebelum ia menjawabnya. "Alhamdulillah, sehat."

"Anaknya nggak pernah diajak ke pesta ulang tahun loh, Kak," Timpalnya lagi. "Kasian nanti nggak kenal sepupu-sepupunya tau. Nanti kalo anaknya Kak Salwa ulang tahun dan ngadain pesta, undang anaknya Kak Nay gitu. Oh iya namanya siapa, Kak?"

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang