SEBENTAR LAGI LEBARAN! Tapi badan makin melar??? Tenang aja sweety, Mow Tea Slim masih ready! Tinggal dikiiiit diserbu mau lebaran nii, jangan smp kehabisann
Instagram & shopee = mowteaslim
WhatsApp = 0896032104731
_______________Playlist bebas
_______________"Apa?"
"Kamu bakal nyesel..." Cantiya menggantungkan kalimatnya, "kalo suamimu nanti udah nggak senapsu itu lagi sama kamu. Ya bisa dibilang udah basi lah dianggurin mulu."
Sontak saja mendengar hal itu membuat Naqiya melotot lebar. "Bisa gitu?!"
Dengan percaya diri, Cantiya mengangguk. Perasaan orang itu 'kan tidak bisa ditebak. Bisa jadi sekarang Bara setiap detiknya menginginkan Naqiya, who knows setelah penolakan-penolakan istrinya ini?
Apakah semuanya akan sama lagi?
Cantiya mengangguk, "Dibilang laki-laki itu makhluk yang sulit ditebak, Nay," Ucap Cantiya. "Mereka bisa tiba-tiba bikin kamu ngerasa jadi wanita paling bahagia sejagat raya. Abis itu bisa juga bikin kamu ngerasa jadi wanita paling sengsara."
"Aku yakin, kamu pasti pernah mikir seharusnya kamu masih ada di rumah Abi, masih disayang Umi, bukannya berantem dan pusing berumah tangga 'kan?" Tanyanya yang jelas sudah mengerti watak Naqiya.
"Kamu selalu terpaku sama masa lalu. Padahal duniamu udah berotasi loh. Kamu udah bisa bahagia sama bayimu, Abi Umimu, terus dikasih suami sebaik Pak Bara dari cerita-ceritamu aku bisa simpulin emang sabar banget sih ngadepin kamu," Tutur Cantiya lagi.
"Tapi bayang-bayang masa lalu itu bikin kamu seakan-akan ngerasa kalo apa yang Pak Bara pernah perbuat bikin dia berhak kamu perlakukan buruk, padahal manusia 'kan berubah, Nay," Tambah Cantiya. "Dia ngebuktiin kalo emang dia serius sama perannya sekarang sebagai suami kamu. Dia ngebuktiin juga kesigapannya jadi Bapak 'kan?"
Cantiya menghela napasnya setelah berkata panjang lebar. Sementara Naqiya mengurut keningnya. Memang dia ini keterlaluan sekali ya?
Dari berbagai sudut pandang, mengapa semuanya positif pada Bara?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...