[ WARNING HANYA UNTUK DEWASA ⚠️]
____________
Katakan pada Naqiya, bagaimana mungkin dirinya sebagai pimpinan cabang tidak mengetahui nama Hayyat sama sekali? Ya, meskipun ia memegang peran di butik juga belum terlalu lama, tetapi tetap saja lucu saat menyadari dirinya tidak mengetahui apapun.
"Harusnya sedikit banyak aku tau kalo ada kerja sama," Tutur Naqiya yang mencoba kembali fokus pada layar monitor di hadapannya. "Waktu itu kontrak yang tanda tangan belum aku juga, masih pimpinan sebelumnya."
Bara meletakkan jemari telunjuk miliknya di depan bibir ranum sang istri. "Di agama pun kalo nggak tau bukan jadi kesalahan," Jawab Bara. "Udah ndak usah dipikir, fokus tonton filmnya aja ya."
"Iya deh," Jawab Naqiya pada sang suami. Kepalanya lagi-lagi ia rebahkan di atas dada bidang prianya itu. "Pokoknya gimanapun caranya kita harus bantu Rasel sama Rama, Mas."
Kepala Bara mengangguk, "Kalo mampu ya harus dibantu."
Mereka kembali fokus pada jalan cerita di serial yang sedang ditonton. Namun, saat monitor itu menyuguhkan adegan ranjang antar pemainnya, sontak saja Naqiya menutup mata.
"Kaya belum pernah ngelakuin aja Mbaknya ini," Ledek Bara pada istrinya saat melihat Naqiya menutup kedua matanya sesaat setelah adegan panas diperlihatkan.
Naqiya berdecak, "Malu tau, itu vulgar banget," Jelasnya. "Mas jangan liatin badan ceweknya loh! Nggak sukanya aku liat serial tuh pasti adegan begininya banyak."
"Iya iya ndak liat," Ucap Bara dengan kekehannya. "Liat badan ceweknya Mas aja boleh ndak?" Tanyanya pada sang istri.
Naqiya mendelik mendengarnya. "Udah sering 'kan," Ledeknya pada Bara.
'Ahhh... oh yes... Baby...'
Suara desahan yang terdengar itu membuat pipi Naqiya tanpa sadar memerah. Bukannya bagaimana, ia terkunci dengan Bara di gedung sebesar ini hanya berdua saja. Kalau ada yang mendengar suara desahan ini, bisa dipastikan akan menuduh Naqiya dan Bara yang melakukannya 'kan?
"Ndak kok, nggak ada yang denger," Tambah Bara seakan bisa membaca pikiran istrinya. "Tenang aja."
Perlahan Naqiya menurunkan tangannya dan mulai melihat apa yang dipertontonkan layar monitor itu. Adegan vulgar yang menyajikan seorang raja tengah meniduri selirnya yang berbeda-beda.
'Ohhh... ahhh... yes, My Lord. I'm yours...'
Sontak kepala Naqiya menoleh ke belakang, ingin melihat ekspresi suaminya. Benar saja, buah kuldi Adam di tenggorokannya bergerak naik turun seirama dengan tegukan saliva pria itu.
Naqiya menahan tawa melihatnya, "Mas kok mupeng gitu?" Ledeknya pada Bara. "Aktrisnya seksi ya?"
Tatapan Bara pada istrinya berubah. Kali ini binar matanya penuh memuja Naqiya yang tertawa manis di sama. Persetan dengan ledekan istrinya, nyatanya Naqiya memang luar biasa indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...