TERIMA KASIH KAK AMBAR🤗😭 Terharu banget, semoga tahun baru, size baju baru juga ya! Semangat💓 yuk yang mau nyusul kak ambar bisa banget 11.11 nya kakak hehe
____________
Playlist ~ Hijrah Cinta (Rossa)
____________
Ada gelombang menggerah,
Memaksaku menghentikan semua,
Kuhentikan kegilaan hidup,
Denganmu jiwa ini terisi,
Aku mencintai engkau,
Begitu besar tak terbandingi.
___________Tak ada ponsel, tak ada segala fasilitas yang biasanya selalu ia gunakan bukan sesuatu yang indah untuk ibu dari satu anak itu. Teduhnya mata yang basah karena air wudhu itu membawa kesucian hati semakin dekat pada yang maha memiliki.
"Hamba rindu keluarga hamba, Ya Allah," Bisiknya dalam lantunan doa yang bergetar keluar dari bibir pucat itu. "Tapi hamba ridho untuk menebus segala perbuatan hamba yang telah menzolimi hambaMu yang lain."
Wanita itu bersujud dengan air mata yang tanpa sadar kembali tumpah. "Ampuni hamba, Ya Allah..."
Setelah mencurahkan segala perasaannya pada sang pencipta jagat raya, wanita itu mengusap wajah pucat tanpa riasan sama sekali dengan kedua tangannya. Kemudian dilepaskan mukena putih yang menjadi teman baik dalam ibadahnya di sini.
"Dek," Panggil suara dari belakang wanita itu. Tentu membuatnya menoleh seketika. "Sini."
Benar saja, wanita itu bergerak ke arah suara yang memanggilnya. Dengan rentangan tangan yang terbuka lebar, ia merengkuh tubuh kurus dengan penuh iba.
Merasakan pelukan wanita paruh baya yang hampir tak pernah lagi ia rasakan dari ibu kandungnya, tanpa sadar membuat wanita itu tak kuasa menahan deras air matanya. Wajahnya menunduk dengan isakan yang lagi-lagi terdengar.
"Ibu tau yang kamu laluin nggak mudah, apalagi harus ninggalin anakmu yang masih kecil," Bisik wanita paruh baya itu padanya. "Tapi Tuhan yang maha agung nggak pernah tidur, doamu untuk anakmu pasti Dia dengar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...