34B | Bakti pada Suami

18.5K 1.9K 71
                                    

Permisiiii! Kemarin yang nanyain mowteaslim di shopee habis stoknya sudah diupdate dan BISA DIORDER YAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permisiiii! Kemarin yang nanyain mowteaslim di shopee habis stoknya sudah diupdate dan BISA DIORDER YAA

Permisiiii! Kemarin yang nanyain mowteaslim di shopee habis stoknya sudah diupdate dan BISA DIORDER YAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo follow ig nya buat tips tips dan promo

____________

Tinggalkan jejak dengan vote dan comment ya cintaku. Malmingku masi sempet update loh😚
____________

"Aku dulu mau dikasih mahar miliaran masa, Mas," Tutur Naqiya menggoda Bara mengingat Ali seniat itu mempersiapkan mas kawin mereka. "Sama mantan calon suami."

Bukannya marah, Bara justru tertawa pelan. Ia pencemburu, namun, mengingat mantan calon suami dari Naqiya agak aneh, membuatnya malah prihatin. "Salahnya kamu nggak minta mahar segitu ke Mas."

Posisi Bara yang masih sejajar dengannya membuat tangan Naqiya leluasa menyentuh rahang halus lepas cukur milik Bara. "Ish," Gerutunya.

"Kalo maharku berat, nanti Mas kabur terus yang mau tanggung jawab siapa? Aku hamil loh."

Lagipula, Bara tidak pernah memamerkan hartanya pada siapapun, termasuk Naqiya yang dulu belum ia nikahi. Bahkan saat mengetahui berapa harga mobil yang Bara gunakan saja Naqiya sempat terkejut karena tak menyangka kalau Bara ternyata berkecukupan.

Berbeda dengan mantan calon suaminya dulu, belum apa-apa... Ah sudahlah.

"Ya maharnya nyicil," Ledek Bara. "Saya terima nikah dan kawinnya Naqiya Adeeza Saqqaf binti Muhammad Saqqaf dibayar nyicil."

Tawa mereka terdengar di ruang makan malam itu. Entah mengapa setiap pertengkaran mereka tak pernah berlangsung lama. Kemungkinan besar karena suaminya ini jauh lebih dewasa dibanding pemikiran Naqiya sendiri.

"Ngaco! Ini suami siapa sih?" Gemas Naqiya pada Bara. "Udah dihamilin duluan, mas kawinnya nyicil pula. Auto diulti Abi lagi."

"Suaminya Naqiya," Jawab Bara sembari kedua tangan besarnya menahan tangan istrinya yang berada di pipi miliknya. "Kamu loh minta mahar kemurahan."

"Mana ada kepikiran mahar, Mas!" Celetuk Naqiya. "Udah perut keburu gede, mikir ngurus bayi gimana sambil kuliah, punya suami di usia muda, aduh boro-boro mikir mas kawin."

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang