53 | Wanita yang Nusyuz

11.7K 1K 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Order sekarang ayokk sikatt!! Langsung ke shopee mowteaslim gratis ongkir 0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Order sekarang ayokk sikatt!! Langsung ke shopee mowteaslim gratis ongkir 0

__________

Playlist ⏯️ Ku Cinta Nanti (Ashira Zamita)

"Hampa dan sepi yang kurasa, bila tak bersamanya."

__________

"Abi," Tegur Umi Zainab pada sang suami karena perkatannya barusan. Apa salahnya putri mereka kembali ke rumah kapanpun Naqiya mau? Zainab justru bahagia bertemu putrinya. "Jangan ngomong yang enggak-enggak, nanti jadi doa loh."

Abi Muh yang mendengar istrinya berkata demikian sembari meletakkan minuman di meja seketika tertawa. "Coba Umi suruh anaknya jujur," Ucap Abi Muh menantang Naqiya untuk berterus terang.

Umi Zainab memilih duduk di samping putrinya sembari merangkul pundak Naqiya di sana. "Ada apa, Nay?" Tanyanya dengan nada yang sangat lembut.

Kepala Naqiya digelengkan, ia enggan mengatakan yang sejujurnya. Sebab Abi Muh tak akan segan mengusirnya lagi untuk pulang ke rumah Bara.

"Abi nanti ngusir Nay lagi," Cicit Naqiya lagi. "Mau berapa kali Nay diusir dari rumah? Kalo Mas Bara ngusir Nay juga, Nay harus pulang kemana?"

Sontak saja kedua orangtuanya itu terkesiap mendengar penuturan itu. "Mas Bara ngusir kamu?" Tanyanya menegaskan.

"Enggak mungkin Mas Bara ngusir kamu, Nay," Jawab Abi Muh seakan dirinya mengetahui kedua karakter pasangan ini. Sejauh mata Abi memandang, ia menilai menantunya adalah pria tersabar di rumah mengalahkan dirinya sendiri dan juga putranya, Aufar.

Umi Zainab menoleh pada Abi Muh, "Abi dengar dulu anaknya ngomong, kok malah dukung satu sisi terus," Protesnya. "Kalo anaknya korban KDRT atau diselingkuhi, masih tetep Abi usir dari rumah?"

Ucapan Zainab ada benarnya. Bisa jadi yang ia lihat di luar mengenai Bara berbeda dengan bagaimana Bara bersikap pada istrinya. "Kamu diapain sama suamimu?" Tanyanya yang kali ini mulai melunak.

Lagi, kepala Naqiya menggeleng lemah, "Nggak ada, Abi, semua baik-baik aja," Ucapnya masih menyimpan masalahnya sendiri. "Nay cuma mau tidur sini aja, boleh nggak?"

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang