84A | Terjebak Berdua

8.9K 608 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ngga hanya perempuan, mowteaslim bisa dikonsumsi laki-laki🤗🤗 contohnya aja papaku yang beehasil turun puluhan kilo dg produk anaknya💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ngga hanya perempuan, mowteaslim bisa dikonsumsi laki-laki🤗🤗 contohnya aja papaku yang beehasil turun puluhan kilo dg produk anaknya💕

Order dimana?
shopee = mowteaslim
whatsapp = 0896032104731

intip tips diet di ig kami @ mowteaslim🤗

_____________

"Sore, Pak," Sapa para pegawai butik besar tersebut saat melihat pimpinannya datang. Ketika netra mereka melihat Naqiya melangkah dengan tangan digandeng Bara, mereka pun menebarkan senyum manis untuknya. "Sore, Bu."

Naqiya tersenyum manis dan membalas sapaan tersebut. Kakinya terus melangkah pelan menyesuaikan arah Bara membawanya.

Sejujurnya, Naqiya tidak begitu menyukai berkunjung ke butik pusat sebab hiruk-piruk kesibukkan para pekerja tidak membuatnya merasa tenang. Ia lebih senang berada di cabang yang ia pegang, ya meskipun lebih kecil, tetapi kekeluargaannya lebih besar.

"Duduk dulu, Sayang," Ucap Bara membimbing istrinya untuk duduk di atas sofa. "Mau minum apa?"

"Apa aja deh," Jawabnya sembari melihat dekorasi ruangan Bara yang sedikit berubah karena sarannya dulu. "Mas kerjanya di sini lebih enak daripada jadi dosen. Kenapa nggak fokus aja di sini?"

"Kalo nggak jadi dosen nanti nggak jadi suaminya Mbak cantik ini," Godanya sembari menelepon resepsionis. "Mas panggil OB dulu."

Mendengar penuturan manis yang biasa keluar dari mulut Bara membuat Naqiya membuang wajahnya sebab tak bisa menahan senyuman. "Biasanya Gaza diajak ke butik?" Tanyanya lagi.

Bara mengangguk, "Biasanya Mas boboin di meja sini, sambil Mas tanda tangan."

Ah, Naqiya yakin pasti tidak mudah bagi Bara untuk bekerja dengan membawa bayinya turut serta. Terlebih bila bayinya sedang rewel, ia yakin akan menggangu fokus Papanya.

Wanita itu berdiri dan merapatkan tubuhnya pada Bara, "Maafin aku ya, Mas," Tuturnya penuh penyesalan.

Lengan Bara yang dibalut kemeja itu menjadi tempat nyaman untuk dipeluk. Belum lama Naqiya memeluk lengan tersebut, Bara sudah menuntun istrinya untuk memeluk tubuhnya saja.

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang