78 | Kelamnya Masa Lalu

11.2K 662 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

_________________

"Busuk lo di sini ya?" Sinis Rasel saat melihat kondisi Fat yang begitu memprihatinkan. Wajahnya yang dulu sangat cerah kini kulit putihnya tampak pucat. Bibir yang dulu selalu lembab dan terawat, kini tampak begitu kering dan pecah-pecah.

"Sel," Tegur Naqiya pada Rasel saat gadis itu menghardik sepupunya. "Dek, kamu sehat?" Tanya Naqiya pelan pada adik sepupunya yang dulu tega melakukan segala kejahatan hanya karena rasa sakit hati.

Fat menunduk, ia malu sebab inilah kali pertama Naqiya menginjakkan kaki ke tempat yang tak seharusnya diinjak oleh wanita sebaik dirinya. "Kak Nay nggak seharusnya ke tempat begini," Ucap Fat pelan.

Melihat kondisi adik sepupunya yang begitu berubah membuat hati Naqiya berdarah seketika. Naqiya berdiri dan tiba-tiba melangkah memeluk perempuan itu dengan begitu eratnya.

Apa-apa yang dirasakan Fat mungkin tak bisa ia rasakan, tapi bagi Naqiya sudah cukup pelajaran yang diterima oleh sepupunya itu. Bahwa kebencian yang tertanam tak akan pernah membawa kedamaian.

Naqiya tahu posisi Fat adalah seorang ibu dan kini ia harus dipisahkan dari buah hatinya sendiri. Entah bagaimana kondisi keponakannya semenjak ditinggal oleh ibu kandungnya sendiri, membayangkan berada di posisi Fat saja membuat Naqiya tak tega.

"Kak Nay..." Gumam Fat tanpa sadar kembali menjatuhkan air mata saat tubuh Naqiya bergetar di pelukannya. "Maaf, Kak... Maafin aku.... Maafin semua salahku ke Kak Nay..."

Suara isakan Naqiya terdengar sedikit sebelum ia menggeleng, "Kamu udah minta maaf seribu kali di pengadilan," Ucapnya pada Fatimah. "Dan aku udah maafin kamu, Dek."

Tangan Naqiya mengusap punggung Fat yang terbalut baju tahanan. "Kamu hebat, kamu kuat," Tutur Naqiya tulus pada sepupunya itu. "Maaf aku baru jenguk kamu hari ini, Dek."

"Gue kalo jadi Nay nggak bakal sudi nengokin orang yang jahatnya ngelebihin Fir'aun," Celetuk Rasel ketika Naqiya sudah kembali duduk di sebelahnya. "Tuh, lo mau nanya semuanya 'kan? Tanya ke ni cewek," Tambahnya pada Cantiya.

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang