Sebenernya hatiku lagi hancur banget karena qodarullah dpt musibah ditipu 6 juta hiks adakah yg bs menghibur diriku?
Tp aku tetap menunaikan janjiku untuk double up walaupun hatiku hancur ga karuan. Tolong vomment nya jangan pelit.
_____________
"Tolong ajari Mas cara mencintai kamu seperti apa yang kamu mau selama ini. Ajari Mas cara jadi suamimu seperti suami yang kamu idamkan," Bisik Bara, "Cinta Mas buat kamu udah terlalu besar, sampai Mas lupa cara untuk ngendalikannya."
Naqiya menggelengkan kepalanya, "Mas emang keliru, tapi kayanya yang salah itu aku, Mas," Jawabnya. "Aku yang udah nggak kuat lagi, aku yang udah nyerah, aku capek, Mas. Aku bahkan ngerasa kehilangan diriku sendiri."
Bara terdiam mendengar ucapan istrinya. Semua itu sama persis seperti apa yang dituturkan oleh kakak iparnya, Zahra, pada dirinya dulu. Zahra memang kerap kali memantau kondisi Naqiya melalui Bara.
"Kayaknya it becomes more complicated deh, Bar,'" Tutur Zahra sembari tangannya mengawasi sang putra. "Yang, tolong Addar mau ke toilet. Sama Abi ya, Nak?"
Zahra membiarkan putranya bersama sang ayah sebelum fokus pada adik iparnya yang kondisi psikologisnya pun berantakan. Stress dan kekacauan yang dirasakan istrinya, nyatanya juga berdampak pada Bara secara tidak langsung.
Meskipun Zahra melihat Bara secara fisik baik-baik saja, tapi di dalam sana, pikirannya sangat kacau.
"Baby blues selama ini kah, Ra?" Tanya Bara yang sudah tak tahu harus bagaimana. Naqiya selalu menolak diajak mendapat pertolongan dengan alasan Zahra dapat menolongnya, sesuai dengan profesinya. Namun nyatanya, tak ada perubahan.
Zahra menggeleng, "Kalo ini ya menurutku gejala PPD, Postpartum Depression, gejalanya dia ngerasain cemas, putus asa, marah, sedih. Dia sering ngerasa lelah, dan lainnya. Dan ini bukan ranahku lagi buat ngobatin Nay."
"Dia susah bangun ikatan sama bayinya, Bar. Mangkanya meskipun kamu tolak Gaza ikut dia, she's fine 'kan? Logikanya, Bar, Ibu normal pasti maunya ketemu anaknya terus," Tambah Zahra lagi. "Istrimu sakit, Bar. Dia butuh pertolongan."
Bara mengusap wajahnya gusar. Memang rumah tangga manapun pasti akan ada ujian badai menyapa. Mungkin inilah badai pertama rumah tangganya.
"Kalo dia nggak mau berobat, dampaknya bisa ke kamu juga, Bar. Sekarang aja aku bisa liat kamu berantakan, meskipun orang lain mungkin nggak bisa lihat kacaunya kamu," Tambah Zahra lagi. "Ibu itu aspek paling penting di rumah, kalo seorang Ibu mentalnya berantakan, seisi rumah bisa ikut demikian."
Bara menghela napasnya, mencerna penuturan Zahra dengan cermat. Selama ini memang ia selalu membiarkan Naqiya melakukan kemauannya sebab ia tahu Naqiya memang tidak baik-baik saja. Semua gejala yang ia tunjukkan membuat Bara sadar, ada yang salah dengan istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
Fiksi UmumCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...